REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Menjelang bulan puasa, harga ayam potong dan telur di pasar tradisional di Kota Cirebon, Jawa Barat, meroket. Kondisi itu diperkirakan akan terus terjadi hingga mendekati hari pertama puasa.
Berdasarkan pantauan di Pasar Pagi, Kota Cirebon, harga ayam potong saat ini sudah mencapai Rp 39 ribu per kg. Padahal, sepekan yang lalu harganya masih di kisaran Rp 32 ribu - Rp 33 ribu per kg.
"Harganya naik terus sejak seminggu terakhir ini,’’ ujar seorang pedagang ayam di pasar tersebut, Trisno, Kamis (8/4).
Trisno mengatakan, harga ayam potong bahkan naik setiap hari. Dia menyebutkan, kisaran kenaikan harga ayam itu rata-rata mencapai Rp 500 - Rp 1000 per kg per hari.
Trisno memperkirakan, kenaikan harga ayam potong akan terus terjadi hingga awal puasa. Pasalnya, permintaan ayam potong biasanya akan tinggi. Selain menggelar syukuran jelang puasa, masyarakat juga banyak yang menyajikan ayam sebagai lauk-pauk pada awal puasa. "Kalau untuk pasokannya sih tetap lancar,’’ jelas Trisno.
Selain ayam potong, kenaikan harga juga terjadi pada komoditas telur ayam. Saat ini, harga telur ayam dijual Rp 25 ribu per kg. Sehari sebelumnya, harga telur ayam masih Rp 23 ribu per kg. "Hari ini harganya naik lagi,’’ terang seorang pedagang telur di pasar tersebut, Mamat.
Mamat menyatakan, kenaikan harga telur ayam biasanya terjadi secara bertahap dengan kisaran kenaikan harga hanya Rp 500 per kg. Namun saat ini, kenaikan harga langsung tinggi.
Mamat mengatakan, kenaikan harga telur ayam itu sudah terjadi sejak di tingkat pemasoknya. Untuk itu, dia pun terpaksa harus ikut menaikkan harga telur yang dijualnya.
Tak hanya ayam potong dan telur, kenaikan harga juga terjadi pada tepung terigu dari RP 8 ribu per kg menjadi RP 10 ribu per kg. Selain itu, harga kacang hijau naik dari Rp 24 ribu per kg menjadi Rp 30 ribu per kg dan gula merah dari Rp 8 ribu per kg menjadi Rp 15 ribu per kg.