Senin 02 Jun 2014 21:43 WIB

Paten untuk Batik Khas Bangka Tengah Sudah Diajukan

Kain batik
Foto: Noravedika/Antara
Kain batik

REPUBLIKA.CO.ID, KOBA -- Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Bangka Belitung sudah mengajukan hak paten terhadap corak atau motif batik khas daerah tersebut agar tidak diklaim daerah lain.

"Sudah kami ajukan ke Kementerian Hukum dan HAM tentang hak paten motif batik khas daerah Bangka Tengah, sekarang tinggal menunggu karena semua persyaratan sudah diajukan," kata Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Bangka Tengah, Useng Komara di Koba, Senin (2/6).

Ia menjelaskan, corak atau motif batik khas daerah yang akan dipatenkan yaitu adanya gambar balok timah yang terdapat pada batik yang dikombinasikan dengan motif lainnya.

"Jadi yang kami patenkan itu hanya motif bergambar balok timah saja, itu ciri khas Bangka Tengah yang tidak dimiliki daerah lain. Kalau motif lainnya seperti lada, bunga dan ikan tentu juga ada di daerah lain sehingga tidak bisa dipatenkan," katanya.

Namun kata dia, untuk mendapatkan hak paten ini tentu membutuhkan waktu karena prosesnya tidak mudah minimal memakan waktu tiga tahun.

"Tetapi kami yakin hak patennya akan keluar karena memang motif balok timah yang terdapat pada batik tidak ditemukan di daerah lain, sehingga itu menjadi syarat utama untuk mendapatkan hak paten," katanya.

Ia menjelaskan, kerajinan batik di Bangka Tengah hanya ada satu yaitu terdapat di Kecamatan Simpangkatis yang perajinnya terus dibina setiap tahun agar menghasilkan karya lebih profesional dan layak jual.

"Sekarang produksi batik khas daerah Bangka Tengah sudah lumayan banyak, sejumlah sekolah dan instansi pemerintahan sudah memesan batik tersebut dan bahkan pemesannya ada juga dari kabupaten/kota lain," ujarnya.

Ia menjelaskan, harga bahan batik khas Bangka Tengah Rp 200.000 per dua meter atau tergolong murah karena coraknya cukup kreatif dan bahannya juga bagus.

"Kalau harga sebenarnya cukup murah, padahal bahannya bagus sehingga diminati berbagai kalangan baik pegawai negeri maupun swasta," katanya.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement