REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kepolisian Resor Bogor Kota telah menyiapkan pola-pola pengamanan dan pengawalan penyelenggaran Pemilihan Presiden 2014, yakni dengan mengedepakan upaya pencegahan dalam penindakannya.
"Kami menempatkan upaya pencegahan (pre-emtif) sebagai yang utama dalam cara bertindak pada pengamanan Pilres 2014," ujar Kepala Bagian Operasi Polres Bogor Kota Kompol Sahroni, di Bogor, Senin.
Kompol Sahroni menjelaskan dalam pengamanan Pilpres 2014 ini, Kepolisian Resor Bogor Kota memiliki tiga komponen cara bertindak.
Komponen pertama adalah tahapan pencegahan (pre-emtif) dengan menempatkan personel inteligen dan Bimbangan Masyarakat untuk melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang upaya menciptakan pemilu yang aman dan kondusif.
Komponen cara bertindak berikutnya adalah pencegahan sebelum terjadinya kerusuhan dengan menghadirkan petugas saat ada kegiatan relawan partai politik atau masyarakat yang memerlukan pengawalan dan pengamanan.
"Setelah upaya pencegahan telah kita berlakukan, baru upaya penindakan penegakan hukum yang dilakukan Reskrim. Upaya penegakan hukum yang akan ditindak seperti tindak pidana pemilu dan tindak pidana umum," ujar Kompol Sahroni.
Selain menyiapkan pola-pola penindakan dalam pengamanan Pemilihan Presiden RI 2014, Polres Bogor Kota juga telah menyiapkan personel sebanyak 2/3 kekuatan yang ada.
Adapun kekuatan yang akan diturunkan pada setiap tahapan, yakni masa kampanye sebanyak 194 personel yang akan bertugas selama 21 hari.
"Pada saat pemungutan suara kita mengerahkan lebih banyak personel yakni 774 orang selama satu hari," ujar Kompol Sahroni.
Pada saat perhitungan suara, lanjut Sahroni, pihaknya mengerahkan 194 personel untuk penjagaan selama 16 hari, dan sebanyak 194 personel pada saat penetapan presiden terpilih yang masa tugas berlangsung selama 16 hari.
"Kita dibantu jajaran TNI melalui Kodim 0606 sebanyak 100 orang, Satpol PP 100 orang dan DLLAJ sebanyak 60 orang," ujar Kompol Sahroni.