REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Plt Gubernur Banten Rano Karno mengatakan akan mengundang sejumlah pakar dari berbagai disiplin ilmu untuk membahas potensi gempa bumi di Provinsi Banten.
"Setelah pemilihan presiden selesai, saya akan undang sejumlah pakar seperti profesor dan doktor untuk membahas potensi gempa bumi di Provinsi Banten," kata Rano Karno usai membuka Lomba Kompetensi Siswa (LKS) tingkat SMK di Islamic Village Karawaci, Senin (26/5).
Ia mengatakan zona tumbukan lempeng bumi Selat Sunda berpotensi menimbulkan gempa bumi hingga Mw 9. Sementara itu, Provinsi Banten sangat dekat dengan Selat Sunda.
Maka itu, perlu pembahasan secara insentif mengenai antisipasi yang akan dilakukan seperti pemasangan alat deteksi gempa dan dampak lainnya. Apalagi, dampak gempa tersebut dapat menimbulkan tsunami di pesisir Banten dan lampung. "Kondisinya mengkhawatirkan sehingga perlu pembahasan dengan melibatkan berbagai pihak," tegasnya.
Selain itu, Rano juga mengajak berbagai pihak untuk menjaga lingkungan dan selalu bersinergi dengan pemerintah dalam menciptakan kondisi yang aman.
Misalnya saja alat peringatan dini banjir melalui pesan singkat handphone yang diciptakan oleh pelajar SMK Negeri 1 Cilegon.
Ide yang dikembangkan hingga menciptakan alat tersebut merupakan bagian dari teknologi tepat guna. "Pemprov mengapresiasi alat yang diciptakan pelajar," katanya.
Perlu diketahui, cara kerja sistem peringatan dini banjir melalui pesan singkat handphone yakni menghubungkan alat dengan tegangan listrik 220 VAC.
Kemudian memasukkan sensor pada sungai atau media yang dipasang sendiri serta mengaktifkan tombol star pada pintu panel.
Jika ketinggian air melebihi salah satu level sensor, maka sensor akan mengirim input sinyal ke PLC dan diteruskan modem untuk kirim pesan singkat dan menghidupkan lampu indikator. Bila air sudah melebihi level sensor tertinggi maka lampu indikator akan mengaktifkan sirene selain mengirim pesan singkat.
Ikuti Whatsapp Channel Republika