REPUBLIKA.CO.ID, SENEN -- Satu bulan menjelang ramadhan, PMI DKI Jakarta sudah mulai menyiapkan stok darah dari sekarang. Hal ini untuk mengantisipasi minimnya masyarakat yang mendonorkan darah ketika bulan puasa.
Kepala Unit Donor Darah PMI DKI Jakarta, Salimar Salim mengatakan penurunan stok darah biasanya akan dimulai dari pertengahan Ramadhan.
"Minggu ketiga Ramadhan itu selalu terjadi penurunan jumlah pendonor darah. Itu berdampak pada jumlah darah yang kita terima," kata Salimar kepada Republika Online, Senin (26/5).
Hingga Senin (26/5), PMI DKI Jakarta sudah menyimpan stok 5.073 kantong darah. Jumlah ini masih setengah dari stok tahun lalu yang mencapai
10.000 kantong.
Salimar mengatakan stok darah yang dikumpulkan saat ini dipersiapkan untuk dua minggu pertama bulan Ramadhan. Ini dikarenakan darah mempunyai masa simpan yaitu selama satu bulan.
Selain secara pasif menunggu pendonor darah, Salimar mengaku PMI DKI Jakarta juga melakukan beberapa kegiatan aktif mencari darah. Ia mengatakan, selain menggunakan mobil unit donor darah, PMI DKI Jakarta juga bekerja sama dengan TNI.
Pada Sabtu dan Ahad, PMI pun turun ke gereja-gereja untuk mencari donor darah dari umat non muslim yang tidak berpuasa. "Kita juga minta rumah sakit untuk melakukan donorkan darah di rumah sakit itu sendiri. Kalau dapat kita berikan 70 persen untuk dia sendiri," tambahnya.
Kegiatan ini, menurut Salimar dilakukan untuk mengantisipasi kurangnya stok darah di Ramadhan nanti. "Kita juga bekerja sama dengan komunitas-komunitas untuk darah yang langka. Kita punya Komunitas Resus Negatif Indonesia dan juga Ekspatriat. Kalau butuh, nanti kita telepon," jelas Salimar.