REPUBLIKA.CO.ID, BANGLI -- Gubernur Bali Made Mangku Pastika memberikan motivasi kepada pengelola dana program Gerakan Pembangunan Desa Terpadu (Gerbangsadu) Mandara di Kabupaten Bangli dan Kabupaten Gianyar agar dana hibah yang diterima dapat dimanfaatkan secara optimal.
"Jika ada desa yang berhasil mengelola dana Gerbangsadu dengan optimal untuk menggerakkan perekonomian desa, sangat mungkin kami akan memberi tambahan dana," katanya di sela-sela melakukan peninjauan Gerbangsadu di Desa Susut, Kabupaten Bangli, Sabtu.
Menurut dia, secara umum program unggulan Pemprov Bali itu sudah berjalan cukup baik. Namun tidak dapat dimungkiri dalam implementasinya masih dijumpai sejumlah persoalan seperti tidak tepat sasaran. Gubernur berharap berbagai program yang digulirkan bisa terus berkembang agar masalah kemiskinan bisa segera dituntaskan.
"Di sisi lain, Pemprov Bali telah membentuk tim yang melibatkan pejabat eselon III dan IV yang diterjunkan langsung ke-177 desa penerima Gerbangsadu. Tim ini nantinya bertugas memantau pelaksanaan Grebangsadu untuk dijadikan bahan evaluasi," ujarnya.
Tim itu diharapkan mampu mengenali potensi dan mengetahui kendala yang masih dihadapi setiap desa penerima dana hibah Rp1,02 miliar itu untuk selanjutnya dapat dicarikan jalan keluar.
Pada peninjauan yang diawali di Desa Susut, Kabupaten Bangli, Pastika mendapat penjelasan dari Anak Agung Anggra Wiguna selaku kepala desa setempat bahwa dana Gerbangsadu yang diterima pada akhir 2013 memang belum termanfaatkan secara maksimal.
Dari alokasi dana ekonomi produktif sebesar Rp800 juta baru terserap sebesar Rp139 juta.
"Hal ini disebabkan karena kami masih menyelaraskan keberadaan LPD (Lembaga Perkreditan Desa) dengan Bumdes (Badan Usaha Milik Desa). Saat ini, kami juga sedang merintis usaha fotokopi, sewa tenda, dan kursi untuk upacara," ucapnya.
Wiguna berharap program Pemprov Bali itu bisa mempercepat penuntasan masalah kemiskinan di desanya. Dari total 1.600 keluarga, sebanyak 242 di antaranya masih berada di bawah garis kemiskinan.
Sementara itu, pada peninjauan di Desa Bakbakan, Kabupaten Gianyar, Pastika mendapatkan informasi bahwa dana Gerbangsadu yang dikucurkan sudah terserap cukup baik.
Namun, desa itu ternyata masih rumah tangga miskin yang mencapai 427 keluarga dari total jumlah penduduknya yang mencapai 1.150 keluarga. Selain dimanfaatkan untuk simpan pinjam, Desa Bakbakan juga membuka sebuah toko serba ada (toserba).