Selasa 20 May 2014 15:28 WIB

Pengumuman Lulus Tiba, Kain Putih Panjang Disiapkan

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Joko Sadewo
Sejumlah siswa SMA melakukan corat-coret di baju seragam (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Sejumlah siswa SMA melakukan corat-coret di baju seragam (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  BANDAR LAMPUNG – Menjelang hari pengumuman kelulusan, Selasa (20/5), ada SMA yang menyediakan kain putih panjang belasan meter. Para siswa yang ingin meluapkan kegembiraannya mengakhiri sekolah di SMA-nya, menuliskan nama atau kata-kata di kain putih tersebut.

 

SMA Negeri 2 Bandar Lampung, harus membentangkan kain putih panjang lebih dari 20 meter di pagar halaman parkir mobil dalam sekolah yang berlokasi di Jl Amir Hamzah, Gotong Royong, Bandar Lampung. Dari pagi hingga pukul 11.00 WIB kain putih ini masih kosong dari tinta spidol maupun cat semprot.

 

Setelah para siswa kelas XII dinyatakan lulus 100 persen, mereka meluapkan kegembiraan dengan menuliskan nama, kata-kata, kalimat, dan tanda tangan, di kain putih lebar satu meter. Biasanya, siswa melampiaskan dengan mengecat semprot atau spidol di baju seragam sekolah yang dipakai selama tiga tahun tersebut.

 

“Kami disuruh datang dengan pakaian muslim, jadi tidak bisa di coret-coret. Mending coret di kain putih di sekolah semua siswa bisa menuliskan namanya,” kata Wawan, siswa SMAN 2 yang lulus.

 

Namun, saat Republika Online (ROL) berkeliling di kelas dan jurusan masing-masing,  rupanya siswa yang lulus tersebut tidak puas dengan mencoret di kain putih panjang. Mereka kembali masuk kelas masing-masing, dan mengeluarkan baju putih seragam sekolah dari tasnya, dan menuliskan dan mencoret-coretnya dengan spidol dan cat semprot.

 

Siswa dan siswi turut bercampur dalam kelas saling bertukar coretan di baju seragam sekolah yang tidak dikenakan di badan. Mereka meletakkan baju putih seragam sekolah di meja masing-masing, lalu bergiliran dicoret-coretkan antartemannya.  “Kami tetap memakai baju muslim, tapi baju sekolah kami bawa dan tetap kami coret untuk kenang-kenangan,” ujar Wati.

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement