REPUBLIKA.CO.ID, PULAU KAWE -- Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo meresmikan monumen "Kebangkitan Pemuda Khatulistiwa 2014" yang berada persis di titik 0 kilometer di Pulau Kawe, Raja Ampat, Papua Barat, Senin.
"Kehadiran kami adalah untuk menghormati kebesaran Raja Ampat yang sekarang tidak hanya warisan Indonesia tapi juga dunia. Hanya ada 13 negara di dunia yang dilewati garis khatulistiwa," Roy Suryo yang didampingi Ketua Panitia yang juga Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora, Yuni Poerwanti.
"Siapa pun nanti presiden Indonesia, pembangunan Papua Barat, terutama Raja Ampat harus lebih ditingkatkan. Mungkin nanti suatu saat pemerintah daerah menerbitkan sebuah sertifikat bagi setiap wisatawan yang berhasil berenang melintasi garis khatulistiwa di pulau Kawe ini," katanya.
Sementara itu Gubernur Papua Barat Abraham Attaruri yang juga hadir di pulau yang berjarak sekitar enam jam perjalanan laut dari Sorong itu menegaskan, Kabupaten Raja Ampat sebagai sebuah destinasi wisata yang baru, harus dijaga keunikannya.
"Kami paling bangga dengan Raja Ampat, seluruh Tanah Papua boleh bangga dengan salah satu keunikan dunia ini," katanya.
Peresmian monumen "Kebangkitan Pemuda Khatulistiwa 2014" yang berada persis di titik 0 kilometer di Pulau Kawe, Raja Ampat tersebut merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan "Lintas Khatulistiwa Pemuda" yang diprakarsai Kemenpora.
Menurut rencana, program tersebut akan digelar di lima lokasi yang dilewati garis khatulistiwa, diawali di Raja Ampat dan kemudian dilanjutkan secara beruntun ke Halmahera Selatan (Maluku Utara) pada 7 Juni 2014, Parigi Moutong (Sulawesi Tengah) pada 10 Juli 2014, Pontianak (Kalimantan Barat) 15 Agustus 2014 dan Bonjol (Sumatera Barat) 15 September 2014.