REPUBLIKA.CO.ID, PAMEKASAN -- Puluhan warga yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Antikorupsi (Arak) Pamekasan, Jawa Timur, Rabu (14/5) berunjuk rasa ke kantor Mapolres, mendesak polisi mengusut tuntas kasus dugaan korupsi bantuan beras bagi warga miskin di wilayah itu.
Massa pengunjuk rasa datang ke Mapolres Pamekasan dengan membawa berbagai poster dan spanduk yang berisi kritikan atas kebijakan tim penyidik Polres Pamekasan yang tidak menahan tersangka utama kasus raskin.
"Ada apa dengan tim penyidik Polres Pamekasan kok tidak menahan semua tersangka dan hanya menahan sebagian saja?" kata orator aksi itu Zainal Abidin.
Unjuk rasa memprotes dugaan korupsi penanganan bantuan raskin itu mulai dari monumen Arek Lancor. Massa bergerak berjalan kaki menuju kantor Mapolres di Jalan Stadion Pamekasan.
Ada beberapa tuntutan yang disampaikan pengunjuk rasa. Antara lain meminta agar semua pihak yang terlibat dalam kasus dugaan korupsi bantuan bagi warga miskin itu diusut tuntas, khususnya mantan Kepala Gudang Bulog Pamekasan Hasan Samsuri.
Menurut Zainal Abidin, Hasan Samsuri merupakan mantan pejabat Bulog Pamekasan yang memiliki peran penting, bahkan ditengarai sebagai aktor intelektual dalam berbagai dugaan penyimpangan bantuan raskin di Pamekasan.
"Tapi kenapa justru Hasan Samsuri ini tidak ditahan, sedangkan pelaku lain yang hanya orang-orang suruhan ditahan? Seharusnya dialah yang ditahan lebih dahulu," kata Zainal.