REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana membeli unit-unit armada bus Transjakarta dari produsen asal Swedia dengan merek Scania.
Rencana tersebut disampaikan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama usai menjajal bus jenis gandeng (articulated) tersebut mulai dari Monas hingga Bundaran Hotel Indonesia (HI).
"Sebetulnya bukan hanya Scania, kita juga mau pakai merek lain, seperti Mercedes Benz. Intinya, kualitas busnya minimal harus seperti ini (Scania)," kata Basuki usai menjajal bus gandeng Scania di Monas, Jakarta Pusat, Kamis.
Menurut dia, ke depan, Pemprov DKI berkeinginan untuk menggunakan armada bus dengan daya tahan yang lama dan kualitas yang baik karena tidak ingin kasus bus Transjakarta rusak dan berkarat itu terulang kembali.
"Harga mahal bukan hambatan, yang penting berkualitas dan tidak gampang rusak. Bus ini juga saya pikir sesuai dengan kondisi jalan di Jakarta karena Suspensinya bagus," ujar Basuki.
Kendati demikian, dia memaparkan rencana pembelian bus-bus bermerek itu baru akan direalisasikan pada tahun depan, karena saat ini Pemprov DKI masih fokus terhadap perbaikan jalur bus Transjakarta di seluruh wilayah Jakarta.
Sementara itu, Duta Besar Swedia untuk Indonesia Ewa Polano yang juga ikut menjajal bus tersebut menuturkan bahwa bus Scania merupakan salah satu produk kebanggaan Swedia.
"Oleh sebab itu, kami bangga memperkenalkannya kepada warga Jakarta. Bus ini dibangun dengan material dan suku cadang yang baik. Bus ini juga ramah lingkungan karena menggunakan gas dan gas buangnya rendah," katanya.
Dia mengungkapkan antara Jakarta dan Swedia telah menjalin kerja sama yang baik, terutama terkait bidang transportasi dan lingkungan.
"Sebelumnya, kita pernah tawarkan penerapan sistem jalan berbayar elektronik atau Electronic Road Pricing (ERP), sekarang kita coba tawarkan bus. Menurut saya, keduanya merupakan solusi yang tepat untuk menyelesaikan masalah kemacetan di Jakarta," tambah Ewa.