REPUBLIKA.CO.ID, KENDAL -- Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, berencana meminta Badan Pemeriksa Keuangan untuk melakukan audit terhadap percetakan terkait dengan laporan dugaan mengenai soal ujian nasional yang cetakannya tidak jelas atau buram.
"Saya belum tahu tentang detailnya. Kalau memang iya, itukan kualitas hasil pengadaan. Sudahlah itu urusan BPK, suruh ngecek itu," katanya di Kendal, Rabu.
Hal tersebut disampaikan Ganjar usai melakukan inspeksi mendadak di kantor Samsat Kabupaten Kendal. Ganjar menjelaskan, dari audit yang dilakukan BPK itu akan diketahui kualitas hasil pekerjaan apakah sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan dalam kontrak pekerjaan atau tidak.
"Saya belum ngecek langsung ke percetakan, apa ada 'human error' atau ada faktor kesengajaan dan kepala dinas (pendidikan) sudah saya minta untuk ngecek," ujar politisi PDI Perjuangan itu.
Menurut dia, kalau nanti ditemukan faktor "human error" pada permasalahan soal UN yang buram tersebut, cukup diberi peringatan saja agar tidak terulang lagi.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, sejumlah pelajar mengeluhkan hasil cetakan soal UN sehingga dibutuhkan waktu yang lebih lama untuk memahami soal yang diujikan tersebut.
Selain itu juga ditemukan tertukarnya soal mata pelajaran Matematika dan Bahasa Inggris di MTs Muhammadiyah I, Kecamatan Weleri, Kabupaten Kendal.