REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang siswi kelas III W (10) dari SDN 06 Petang Pondok Rangon, Jakarta Timur menjadi korban pencabulan yang dilakukan oleh gurunya sendiri.
"Mulai Rabu (30/4), anak saya jadi tidak mau sekolah. Dia trauma," kata ibu korban, M di kediamannya di Harjamukti, Cimanggis, Depok, Rabu.
Pascakejadian yang dialaminya, W menjadi tertutup dan mengurung diri di rumah. W yang menjadi korban pencabulan menolak untuk melakukan visum karena gadis itu takut alat kelaminnya bertambah sakit.
"Sebelumnya waktu saya periksakan ke dokter dia mengeluh kesakitan. Kalau ditanya lebih detail tentang rasa sakitnya, dia pasti nangis," kata M.
Sebelumnya, diketahui bahwa W siswi kelas III menjadi korban pelecehan seksual yang dilakukan oleh salah seorang guru di toilet tempatnya bersekolah di SDN 06 Petang Pondok Rangon, Jakarta Timur.
Saat pulang dari sekolah pada Rabu (30/4), M (40) ibu korban awalnya curiga dengan cara berjalan W. Saat ditanya perihal keadaan W, W mengaku hanya digigit semut. Sayangnya pada keesokan harinya, W mengeluh karena rasa sakit pada alat kelaminnya.
M lantas mengecek, dan menemukan alat kelamin anaknya membengkak. W tak lantas menceritakan kejadian yang dialaminya lantaran dirinya tak mengingat kejadian tersebut secara detail, namun W yakin bahwa orang yang melakukan pelecehan seksual terhadapnya adalah guru kelasnya sendiri.