Rabu 07 May 2014 01:18 WIB

Aniaya Santri, Pengawas Pesantren Ditahan Polisi

Kekerasan pada anak.   (ilustrasi)
Foto: EPA/Francis R. Malasig
Kekerasan pada anak. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Syarif (20 tahun) pelaku kekerasan terhadap Rio Setiawan (13), santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Hikmah ditahan, oleh Kepolisian Sektor Kedaton pada Senin (5/5) sekitar pukul 20.00 WIB

"Tersangka Syarif sudah kami tahan kemarin," kata Kepala Polsek Kedaton Kompol Hepi Hasasi, di Bandarlampung, Selasa (6/5).

Setelah kejadian tersebut orang tua korban Rio langsung melaporkan masalah yang dialami anaknya. Ia melanjutkan bahwa Polsek Kedato telah memeriksa dua orang saksi yang merupakan rekan korban, pemeriksaan pun dilakukan terhadap tersangka.

"Motif pelaku, atas dasar pembinaan terhadap adik tingkatnya yang melanggar hukum tapi berlebihan," katanya. Kompol Hepi Hasasi mengatakan, motifnya memberikan pembinaan, tapi apa yang dilakukan telah berlebihan hingga menyebabkan cedera patah tulang.

"Hingga saat ini, kasus tersebut masih berlanjut dan belum ada perdamaian dari kedua belah pihak.

Sebelumnya, Rio Setiawan (13) siswa sanawiah MTS kelas 7 Pesantren Al Hikmah menjadi korban kekerasan pengawas pesantren yang bernama Syarif (20) pada Minggu (4/5) sekitar pukul 22.00 WIB.

Berdasarkan penuturan korban Rio dirumahnya Jl Raden Saleh, Gg Pangeran Sarif, Kelurahan Kedaton, Kecamatan Kedaton, Kota Bandarlampung, Selasa, mengatakan bahwa kejadian tersebut berawal dari Samsul teman pesantren yang memintanya untuk membeli satu bungkus rokok, namun korban menolak sebab dipesantren dilarang keras merokok. Setlah itu, datang Syarif selaku pengawas dan pembantu pengajar.

"Saat Kak Sayarif sedang mengajar ada yang menyampaikan bahwa Samsul nitip rokok sama saya. Lantas saya dan Samsul dipanggil ke kamarnya Kak Syarif, tapi dia (Syarif.red) sempat keluar menanyakan kebenaran hal tersebut," kata dia.

Ia mengatakan Syarif menanyakan kebenaran tersebut kepada Niko yang mengadu bahwa Rio membeli rokok. Kemudian, Syarif kembali masuk ke kamar langsung menanyakan kebenarannya.

"Saat di kamar Syarif langsung memukul pakai tangan kanannya hingga saya jatuh ke lantai dan diinjak olehnya, kemudian ditodong pakai kaca. Syarif mengancam akan menujah saya, kalau macam-macam," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement