REPUBLIKA.CO.ID, SAMPIT, KALTENG -- Harga sarang burung walet di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah dilaporkan masih lesu, yakni berkisar Rp 5 juta per kilogram untuk sarang kualitas bagus.
"Kalau kualitas bagus harganya sekitar Rp 5 juta, sedangkan yang biasa Rp 3 juta/Kg. Sekarang memang harganya lagi turun, mungkin karena permintaan juga sedang turun," kata Junai, salah satu pembudidaya sarang walet di Sampit, Selasa (6/5).
Harga sarang walet kualitas bagus di Kotim biasanya dihasilkan dari pembudidayaan di kawasan Samuda Kecamatan Mentaya Hilir Selatan. Kawasan itu memang merupakan dikenal penghasil sarang walet terbesar dan pertama di Kotim.
Perbedaaan kualitas sarang walet di Samuda diperkirakan karena sumber makanan burung walet masih banyak terdapat di kawasan yang terletak tidak jauh dari pesisir laut tersebut.
Harga sarang walet saat ini terbilang rendah karena saat naik, harga mencapai Rp 7 juta. Harga tertinggi sarang walet di Kotim pernah mencapai Rp 13 juta pada 2004 silam.
"Biasanya harga sarang burung walet naik hanya menjelang Imlek. Tapi itu pun cuma sampai sekitar Rp 7 juta, tidak sampai mencapai belasan juta seperti dulu," sambung Junai.
Dulu harga sarang walet sangat mahal karena belum banyak warga yang membangun gedung untuk membudidayakan. Sekarang, diperkirakan ada ribuan gedung pembudidayaan sarang walet tersebar di Kotim.
Saat ini sudah jarang orang yang membangun gedung baru pembudidayaan sarang walet karena hasilnya tidak sebagus dulu, padahal biaya pembangunan bangunan itu sangat mahal.
"Kalau dulu beberapa kali panen saja sudah balik modal, kini sudah sulit. Bangunan baru pun belum tentu langsung ada walet yang masuk dan bersarang. Tapi walaupun hasilnya tidak sebesar dulu, tapi sarang walet ini masih lumayan untuk pemasukan," ucap Junai.