REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Sejumlah siswa yang mengikuti Ujian Nasional SMP sederajat di Kota Bogor, Jawa Barat, mengaku kebingungan dengan ada pergantian soal.
Siswa SMP Taman Siswa Kota Bogor, Tri Rahayu Agustina, Senin mengatakan dirinya kehilangan waktu 30 menit karena bingung untuk menjawab dengan soal yang mereka terima di hari pertama ujian.
"Soal ujiannya agak ribet jadi tadi agak lama menyelesaikannya. Ada 30 menit waktu terbuang karena kita bingung dengan model soalnya," ujar Tri Rahayu Agustina.
Menurut Tri, mereka mendapat dua lembar soal dengan satu lembar jawaban komputer. Dua soal tersebut ada yang bersampul atau memiliki cover ada yang tidak.
"Kami bingungnya nomor soal itu acak tidak berurutan antara lembar bersampul dengan tidak. Ada juga soal yang sama di nomor 34-44, ada juga nomornya tidak berurutan," ujar Tri.
Kesulitan senada juga dirasakan Ani Suryani. Siswa berjilbab ini sempat menanyakan kebingungan dengan soal Bahasa Indonesia yang diujiankan tersebut.
"Sudah nanya ke pengawas, karena siswa kebingungan pengawasnya juga tidak ngerti akhirnya kita menunggu 30 menit, baru bisa menjawab ujian," katanya.
Kepala Sekolah SMP Taman Siswa, Dedy Supriyadi, mengakui ada keterlambatan dalam menyelesaikan soal ujian nasional dikarenakan model soal yang berbeda dari biasanya.
"Memang ada temuan berdasarkan laporan dari pengawas ruangan, soal ujian acak-acak nomornya,'' katanya. ''Ada yang ganda, ada yang kosong. Siswa sempat panik.''
Namun, lanjut Dedy, setelah berkoordinasi dengan sub rayon 2 yang menjadi sub rayon SMP Taman Siswa, permasalah dapat diatasi dan siswa dapat ujian dengan tenang.
Ketua Sub Rayon 2 yang juga kepala sekolah SMPN 5 Kota Bogor, Rohmat, mengakui adanya kendala tersebut.
Pihaknya pun telah mengantisipasi dengan memberikan tambahan waktu ujian selama 30 menit dari jadwal yang telah ditetapkan.
"Tetapi alhamdulillah, karena siswa kita cerdas-cerdas, begitu juga pengawas. Tidak ada kendala, pelaksanaan ujian bisa berjalan lancar," ujarnya.
Menurut Rohmat, apa yang terjadi bukan bentuk kekacauan dan tidak ada soal yang yang ganda. "Secara fisik memang ada ganda, tetapi merujuk pada buku petunjuk nomor 2, peristiwa ini tidak ada masalah. Semua berjalan lancar," ujarnya.