Senin 05 May 2014 16:15 WIB

Menhut: Myanmar Ingin Belajar dari Indonesia Soal Hutan

Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan
Foto: Adhi Wicaksono/Republika
Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kehutanan RI Zulkifli Hasan mengatakan Myanmar ingin belajar dari Indonesia mengenai cara mengelola kawasan hutan.

"Mereka (Myanmar) ingin belajar seperti kita bagaimana mengelola kawasan hutan, konsesi, dan mengembangkan hutan tanaman," kata Zulkifli usai pertemuan bilateral dengan Menteri Konservasi dan Kehutanan Myanmar H.E. U Win Tun di Jakarta, Senin (5/5).

Zulkifli menjelaskan bahwa ketertarikan Myanmar belajar pada Indonesia soal hutan karena kondisi alam yang hampir sama.

"Jadi, Myanmar dengan kita kan hampir sama lingkungan alamnya, hubungan kita juga sangat dekat, saya ingin sekali di sektor kehutanannya juga mendukung," katanya.

Dia menyebutkan bahwa selama ini Myanmar belum mengembangkan hutan kayu tanaman, hanya pengembangan hutan kayu alam. "Ini merupakan peluang yang perlu kita kembangkan tentu memberikan kontribusi kepada pembangunan. Saya ingin sekali sektor kehutanan lebih dekat dijalin kerja samanya," katanya.

Zulkifli juga mengajak kepada Menteri H.E. U Win Tun atau perwakilannya untuk mengunjungi industri kayu di Pulau Jawa. "Mereka belum tahu cara mengelola kawasa, sistemnya bagaimana, saya ajak untuk melihat pengelolaan oleh Perhutani," katanya.

Dia menyebutkan bahwa saat ini industri pengolahan kayu mencapai lebih dari 300 perusahaan di Pulau Jawa dan 20 persen kawasan hutannya harus dikelola oleh masyarakat lokal, termasuk pada lahan-lahan kritis.

Dia mengklaim memberikan akses legal tanah dan bunga yang rendah kepada masyarakat lokal. Selain itu, Zulkifli juga berharap adanya investasi oleh masyarakat lokal di Myanmar untuk mengelola hutan tersebut.

Namun, dia mengakui bahwa rencana investasi tersebut terbentur dengan sistem yang belum dibentuk di Myanmar. "Investor-investor kita tertarik, cuma kurang tahu mulainya dari mana karena sistemnya belum seperti kita, ini yang perlu kita perhatikan," katanya.

Dalam kesempatan sama, Menteri H.E. U Win Tun menyampaikan biodiversity yang ada di Indonesia akan diadopsi oleh Myanmar. "Hal ini sangat penting seperti yang disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk mempromosikan industri ramah lingkungan dan menjaga biodiversity," katanya.

Dia menyebutkan bahwa saat ini pihaknya sedang mengurangi penebangan hutan dan sudah mencapai 50 persen. Saat ini, lanjut dia, area hutan sudah mencapai 47 persen dan lima persen area konsesi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement