Sabtu 03 May 2014 21:52 WIB

Panti Rehabilitasi Narkoba Bekasi Beroperasi Tahun Ini

Pecandu narkoba (ilustrasi).
Foto: axisresidentialtreatment.com
Pecandu narkoba (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, menargetkan panti rehabilitasi bagi penyandang narkoba dan gelandangan di wilayah setempat beroperasi paling lambat penghujung 2014.

"Alokasi dana untuk pembuatan panti ini sebesar Rp4 miliar dari APBD 2014," kata Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu di Bekasi, Sabtu.

Menurutnya, panti rehabilitasi tersebut akan memanfaatkan eks gedung Badan Narkotika Kota (BNK) Bekasi di belakang Mapolresta Bekasi Kota Jalan Veteran, Bekasi Selatan.

"Gedung tersebut diproyeksikan sanggup menampung 25 hingga 50 pasien baik dari kalangan pecandu narkoba atau Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)," katanya.

Dikatakan Syaikhu, pihaknya sejauh ini belum memiliki data pasti seputar jumlah pengguna narkoba di wilayah setempat.

"Pengguna narkoba secara pasti belum terdeteksi. Tapi, dari total 1.490-an penghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Bulakapal, separuhnya merupakan pengguna narkoba," katanya.

Menurutnya, proses rehabilitasi terhadap seorang pecandu narkoba di panti tersebut ada yang dilakukan secara gratis dan juga dibebankan biaya.

"Kita akan lihat dulu latar belakang di pecandu, apakah dia dari kalangan mampu atau justru yang tidak mampu namun sangat ingin terlepas dari jeratan narkoba," katanya.

Adapun biaya bagi pasien yang tidak mampu, kata dia, pihaknya berinisiatif akan membebankan biayanya melalui fasilitas Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda).

"Rehabilitasi bagi yang mampu akan bayar, karena kita juga butuh biaya operasional. Tapi kalau pasien tidak mampu, kita akan masukan sebagai Jamkesda," katanya.

Adapun kriteria bagi seorang pecandu narkoba yang layak masuk panti rehabilitasi akan ditentukan oleh Satgas Narkoba.

"BNK sifatnya hanya memberikan masukan saja bagi Satgas apakah si pengguna narkoba diproses secara hukum atau justru harus masuk panti rehabilitasi," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement