Sabtu 03 May 2014 15:09 WIB

Polisi Diminta Segera Tangkap Pembunuh Sopir Angkot

Police Line (ilustrasi)
Foto: www.nbcmiami.com
Police Line (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Kepolisian diminta untuk segera menangkap pelaku pembunuh Febri alias Jawir, supir angkot B02 Jurusan Cikokol - Ciledug, yang tewas ditikam di SPBU Pengayoman, Kota Tangerang.

"Dugaan polisi bila pembunuhan karena rebutan penumpang, kami tidak percaya. Maka itu, kami minta polisi segera menangkap pelaku agar mengetahui motifnya," kata Alfian, rekan Febri yang merupakan sesama supir angkutan B02 di Tangerang, Sabtu (3/5).

Ia mengatakan, korban diketahui memiliki sifat yang sopan. Sehingga, sangat tidak mungkin memiliki musuh hingga akhirnya berantem dengan sesama rekannya.

Namun demikian, dirinya melihat jika korban sempat membawa penumpang dengan jumlah yang banyak di wilayah Cikokol.

"Sewanya memang selalu penuh. Saya melihat di wilayah Cikokol karena sempat bareng. Tetapi, saat melintas di SPBU Pengayoman, saya melihat angkot milik korban," katanya.

Saat didekati, dirinya melihat korban di aspal dengan bersimbah darah. Di dalam angkot milik korban pun terlihat banyak darah.

"Saya masih melihat ada pisau di dalam angkot. Darahnya juga ketika itu masih banyak dan diduga dari darah korban," tegasnya.

Feby alias Jawir (20 tahun) supir angkutan umum B02 Jurusan Cikokol - Ciledug, ditemukan dengan kondisi tewas tertikam di tubuhnya (1/5).

Kapolsek Tangerang, Kompol Sukarna mengatakan, dugaan sementara, korban tewas dibunuh dengan cara ditikam oleh supir lainnya akibat rebutan penumpang.

Korban yang diketahui warga Pondok Kacang, Pondok Aren, diduga ditikam oleh pelaku di dalam kendaraan angkotnya. Peristiwa tersebut terjadi pada pukul 17.30 WIB di Pom Bensin Pengayoman, Cikokol, Kota Tangerang. Saat kejadian, korban bersama pelaku berada di dalam angkutan umum.

Dari penyelidikan sementara, korban ditikam di bagian perut dari belakang. Diduga, pelaku menikam saat berada di dalam angkutan umum korban.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement