Kamis 01 May 2014 18:46 WIB

Status Gunung Slamet Dinaikan, Jalur Evakuasi Warga Disiapkan

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Didi Purwadi
Gunung Slamet
Foto: friendslookup.com
Gunung Slamet

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Gunung Api (PVMBG) sejak Rabu (30/4) meningkatkan status Gunung Slamet dari Waspada (level II) menjadi Siaga (level III).

Dengan peningkatan status ini, jajaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di lima kabupaten yang wilayahnya ada di kaki Gunung Slamet juga meningkatkan kewaspadaannya.

Kepala BPBD Purbalingga, Priyo Satmoko, menyatakan pihaknya sudah menetapkan sejumlah langkah-langkah yang akan diambil bila status bahaya Gunung Slamet kelak ditingkatkan ke level tertinggi (Awas).

''Untuk itu, kita sudah menetapkan jalur evakuasi dan penduduk desa di mana saja yang harus diungsikan,'' kata Priyo, Kamis (1/5).

Berdasarkan pendataan yang dilakukan sejak aktivitas Gunung Slamet meningkat, ada 10 desa di empat kecamatan yang dimungkinkan bisa terdampak letusan Gunung Slamet.

Dari ke-10 desa tersebut, ada dua desa yang jaraknya paling dekat dengan puncak Gunung Slamet. Yakni, Desa Kutabawa Kecamatan Karangreja dan Desa Gunungmalang Kecamatan Serang.

''Kedua desa tersebut berjarak sekitar 9 km dari puncak Slamet. Sedangkan, desa-desa lainnya berjarak lebih dari 10 kilometer,'' katanya.

Meski demikian, tindak lanjut tindakan yang harus dilakukan terhadap warga itu tergantung perkembangan dan instruksi dari PVMBG.

Untuk itu, jalur evakuasi dan lokasi pengungsian telah ditetapkan. Demikian juga mengenai kesiapan logistik bila evakuasi akhirnya harus dilakukan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement