REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mengekspor tepung kelapa ke Brasil untuk memenuhi kebutuhan negara tuan rumah Piala Dunia tahun 2014 tersebut.
"Sebanyak 104 ton tepung kelapa di ekspor ke Brasil pada pekan ketiga April 2014," kata Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulut, Tahi H Siregar, di Manado, Senin.
Siregar mengatakan ekspor 104 ton produk turunan kelapa tersebut, mampu mendatangkan devisa sebesar 243.187 dolar Amerika Serikat.
"Menjelang perhelatan piala dunia sepakbola, permintaan terhadap berbagai berbagai komoditas pangan meningkat, dan ini mampu dimanfaatkan pengekspor daerah ini dengan mulai mengekspor komoditas pangan dalam jumlah cenderung cukup besar," kata Siregar.
Diperkirakan ekspor komoditas pangan Sulut khususnya tepung kelapa ke Brasil, kata Siregar akan terus meningkat hingga menjelang perhelatan akbar kejuaraan dunia tersebut berlangsung Juni mendatang.
"Tepung kelapa merupakan bahan kebutuhan pokok untuk diolah menjadi berbagai jenis pangan yang siap disajikan kepada masyarakat termasuk peserta dan penonton piala dunia, karena itu permintaannya tetap tinggi," kata Siregar.
Diharapkan dengan terus meningkatnya ekspor ke Brasil, akan meluas ke negara lainnya di Amerika Selatan.
"Sebagian besar negara di Amerika Selatan tergolong pasar non tradisional yang punya potensi bagus, karena itu Sulut memprogramkan perluasan pasar ekspor ke kawasan tersebut," kata Siregar.
Tepung kelapa merupakan salah satu produk turunan kelapa atau integrated coconut yang menjadi unggulan Sulut dengan negara pembeli paling banyak dan merambah di semua benua.
Komoditas tepung kelapa diolah dari daging buah kelapa melalui proses produksi beberapa pabrik yang beroperasi di daeerah ini.
Produksi tepung kelapa memungkinkan terus berkembang dan menjadi andalan ekspor Sulut hingga kini, karena tanaman ini tumbuh dengan baik di semua daerah meski tanpa penanganan pengolahan intensif.