REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Komoditas tepung kelapa produksi Sulawesi Utara (Sulut) berhasil menembus pasar Italia. Mulai awal Desember 2012, tepung kelapa Sulut sudah mulai diekspor ke negara yang dijuluki Negeri Pizza tersebut.
"Pengekspor Sulut pada pekan pertama Desember tahun ini melakukan ekspor tepung kelapa ke Italia 12,5 ton dengan nilai 12.937 dolar AS," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan(Disperindag) Sulut, Sanny Parengkuan di Manado, Ahad (9/12).
Dari sisi volume, ekspor tepung kelapa ke Italia tersebut memang masih sedikit dibandingkan negara pembeli lainnya di kawasan Eropa. Namun itu tetap hal menggembirakan, karena menandakan pasar Italia mulai tertarik pada komoditas yang saat ini menjadi salah satu andalan Sulut.
"Selama ini pasar Italia hanya tertarik beli komoditas pala biji maupun fuli, nah sekarang bertambah yakni tepung kelapa," kata Sanny.
Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri, Disperindag Sulut, Hanny Wajong mengatakan, ekspor tepung kelapa ke Italia tersebut diharapkan terus meningkat di waktu-waktu mendatang.
"Terbukanya pasar tepung kelapa ke Italia merupakan peluang bagi Sulut mendorong ekspor komoditas andalan itu sehingga terus merambah ke lebih banyak negara di dunia," kata Hanny.
Tepung kelapa merupakan salah satu komoditas Sulut yang tercatat terbanyak negara pembeli dibandingkan komoditas lainnya. "Pasar tepung kelapa Sulut merambah bukan hanya di kawasan Eropa, tetapi juga Asia, Amerika, Australia hingga Afrika," kata Hanny.
Kalau dibandingkan dengan produk turunan kelapa lainnya semisal minyak kelapa kasar atau Crude Coconut Oil (CCO), maka tepung kelapa memang lebih banyak penetrasinya karena berhasil diekspor ke berbagai negara, hanya saja dari sisi volume dan nilai masih kalah banyak dibanding CCO, penyumbang devisa terbesar ekspor Sulut hingga kini.