Senin 28 Apr 2014 20:29 WIB

Anas: Nazar 'Gak' Penting, Yang Penting Sutradaranya

Rep: Irfan Fitrat/ Red: A.Syalaby Ichsan
Anas Urbaningrum.
Foto: Republika/Aditya P Putra
Anas Urbaningrum.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Terpidana kasus korupsi M Nazaruddin kerap melontarkan berbagai tuduhan terkait mantan koleganya di Partai Demokrat dan DPR RI Anas Urbaningrum. Mulai pemberian Toyota Harrier, harta kekayaan, dan juga dugaan keterlibatan Anas di berbagai proyek.

Bagaimana Anas menanggapi berbagai tuduhan yang dilontarkan Nazar? Mantan Ketua Umum Partai Demokrat itu tidak menyebut tegas apakah tuduhan Nazar memang benar adanya atau tidak.

"Kalau ditulis terus kan jadi benar dalam opini. Kalau ditulis terus jadi benar secara opini," ujar Anas, selepas menjalani pemeriksaan sebagai tersangka, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Senin (28/4).

Anas sudah memberikan bantahan terkait tuduhan-tuduhan Nazar. Ia membantah terlibat dalam proyek Hambalang dan kecipratan dana dari proyek tersebut. Ia juga mengaku tidak mengetahui beberapa proyek yang disebut Nazar, termasuk pengadaan e-KTP.

Anas pun menyangkal mempunyai aset berupa hotel di Bali, tambang batu baru, atau pun uang Rp 2 triliun di Singapura. "Sudah dijelaskan," kata mantan Ketua Fraksi Partai Demokrat itu.

Saat ditanya mengenai proyek-proyek yang disabet perusahaan Nazar, Grup Permai, Anas menilai itu bukan urusannya. Ia juga mengatakan tidak mengetahui mengenai harta kekayaan atau aset eks Bendahara Umum Partai Demokrat itu. Namun, menurut Anas, sosok Nazar itu tidak penting. Termasuk mengenai kasus yang pada akhirnya menjerat Anas.

"Ya kalau itu kan ada sutradaranya kan.  Nazar gak penting di situ, yang penting sutradaranya," ujar dia.

"Siapa sutradaranya, Mas?" Awak media pun penasaran dengan sosok yang dimaksud Anas. Namun penggagas organisasi masyarakat Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) itu enggan menyebut nama. Bahkan inisial sedikit pun. "Sutradaranya pasti orang kuat lah. Gimana sih," kata dia, kepada awak media.

Pertanyaan awak media pun belum berhenti soal siapa orang kuat yang dimaksud Anas. Sejak statusnya menjadi tersangka, Anas ini kerap kali bersinggungan dengan 'Cikeas'. Namun apakah dugaan itu benar atau tidak, Anas menjawabnya dengan candaan. "Saya kan bukan lurah di sana. Mana saya tahu," ujar dia, sebelum kemudian naik ke mobil tahanan.

Anas menjadi tersangka kasus dugaan penerimaan hadiah atau janji terkait proyek di Hambalang dan atau proyek-proyek lainnya. Penyidik melakukan upaya penahanan terhadap Anas sejak Januari lalu. Dalam pengembangannya, KPK kemudian menetapkan Anas sebagai tersangka tindak pidana pencucian uang. Anas dan kuasa hukumnya tetap bertahan membantah semua sangkaan KPK.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement