REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) menyatakan status aktivitas vulkanik Gunung Slamet di Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Pemalang, Tegal, dan Brebes, Provinsi Jawa Tengah hingga saat ini masih waspada (Level III).
"Hingga saat ini statusnya masih waspada," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Ahad (27/4).
Ia menjelaskan, meski ada erupsi, kondisinya masih tergolong aman karena masyarakat tinggal di luar radius yang membahayakan. Meski demikian, dia mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti perkembangan Gunung Slamet.
BNPB juga mengimbau masyarakat untuk mengikuti petunjuk-petunjuk yang direkomendasikan oleh pihak berwenang, salah satunya mengenai jarak aman. "Aktivitas masyarakat harus sesuai dengan rekomendasi jarak aman, jangan melewati radius yang dilarang oleh pihak berwenang," katanya.
BNPB masih terus melakukan koordinasi untuk memantau perkembangan status Gunung Slamet. "Kami terus melakukan koordinasi dengan seluruh instansi terkait, khususnya pemerintah daerah," katanya.
Beberapa hari lalu, PVMBG melalui Pos PGA Slamet di Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, memantau embusan asap putih tebal dengan ketinggian 150-300 meter, dan 30 kali letusan asap warna putih tebal kecokelatan dengan ketinggian 300-1.500 meter condong ke arah barat.
Selain itu, teramati 15 kali muncul sinar api atau material pijar dengan ketinggian sekitar 300 meter serta 19 kali terdengar suara gemuruh sedang hingga kuat.