Sabtu 26 Apr 2014 20:24 WIB

Taklukkan Puncak Tertinggi Dunia dengan Modal 'Allahu Akbar'

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: Mansyur Faqih
Gunung Everest
Foto: Reuters
Gunung Everest

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kenangan 17 tahun lalu ketika meneriakkan kalimat takbir masih membekas kuat dalam benak Serka (Purn) Asmujiono. Pada 26 April 1997, ia menahbiskan diri sebagai orang pertama di Asia Tenggara yang sukses menggapai Puncak Mount Everest. 

Berbekal tekad menyempurnakan misi yang digagas danjen Kopassus Mayjen Prabowo Subianto, Asmujiono memilih takdir sendiri. Dia sudah siap kehilangan nyawa demi dapat menjejakkan kaki di ketinggian 8.848 meter di atas permukaan laut.

Setelah berjuang selama empat bulan ke Puncak Everest atau enam bulan waktu yang dibutuhkan untuk pulang pergi dari Indonesia, prajurit berusia 43 tahun itu sanggup menuntaskan misinya. Dengan tenaga sempoyongan dan kondisi tubuh yang sudah tidak normal, ia mampu mengukir rekor yang mengharumkan nama Kopassus.

"Bagaimana pun caranya, bendera Merah Putih harus berkibar di sana. Saya jatuh berkali-kali, hanya bisa berteriak, 'Allahu Akbar Allahu Akbar' hingga sampai puncak," kata Asmujiono saat penyerahan penghargaan Museum Rekor Indonesia (Muri) sebagai orang pertama Indonesia yang menggapai Puncak Mount Everest di Jakarta, Sabtu (26/4).

Yang membuat Asmujiono bangga, Malaysia yang berencana ingin menjadi negara pertama di Asia Tenggara bisa ke tempat tertinggi di dunia itu malah kesulitan. "Malaysia butuh dua tahun setengah untuk bisa mencapai Puncak Everest," kata prajurit yang harus pensiun dini akibat telinga dan matanya itu terganggu setelah pendakian itu.

Asmujiono membocorkan mengapa bisa sampai kuat ke puncak tertinggi Pegunungan Himalaya itu. Menurut dia, hanya karena kebesaran Tuhan yang membuat fisiknya dapat bertahan di luar batas manusia menembus medan yang terjal dan dingin itu.

"Saya hanya berdoa dan masyarakat Indonesia mendoakan. Kami tidak punya keinginan apa pun, kami hanya ingin menancapkan bendera Merah Putih," katanya.

Prabowo Subianto sebagai mantan atasan Asmujiono memuji kemampuan anak buahnya itu. Meski secara fisik memiliki ukuran tubuh kecil, ternyata orang Indonesia bisa menorehkan rekor dunia. Prajurit Kopassus adalah militer ketiga di dunia, setelah Nepal dan India yang bisa menuju ke Puncak Mount Everest.

"Ini membuktikan orang Indonesia tidak kalah dengan bangsa lain. Peristiwa ini membuktikan anak Indonesia itu tangguh, berani, kuat, dan pantang menyerah," kata capres Partai Gerindra itu. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement