REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ketua Umum MUI, Din Syamsuddin, menegaskan bahwa Poros Islam sulit terwujud meski sejumlah ormas Islam mendukung adanya poros tersendiri melalui koalisi parpol-parpol berbasis Islam.
"Itu sudah mendapat dukungan ormas Islam, tapi banyak kendala untuk mengajak koalisi para pimpinan parpol Islam itu dan per hari ini semakin jauh dari kemungkinan," katanya setelah berbicara pada Workshop Astrofotografi di Surabaya, Sabtu.
Menurut dia, aspirasi dan usulan Poros Islam itu sudah mendapat dukungan 30-an ormas Islam dalam forum Ukhuwah Islamiyah yang digelar di MUI (21/4), namun pertemuan lanjutan yang melibatkan sejumlah perwakilan parpol Islam tidak menemukan titik temu untuk koalisi.
"Parpol Islam belum datang semua, terutama petingginya. Ada yang mengutus orang kedua, sehingga tidak bisa mengambil keputusan. Tapi ada kendala lain, yakni di antara parpol Islam itu ada juga yang mempunyai kepentingan mau berkoalisi asalkan ketua umumnya jadi capres atau cawapres," katanya.
Din yang juga Ketua Umum PP Muhammadiyah itu menyatakan meski tidak ada Poros Islam, tapi pihaknya dan sejumlah ormas Islam tetap meminta agar parpol Islam dan parpol berbasis massa Islam seperti PPP, PKS, PAN, PKB dan PBB bersatu.
"Artinya, akumulasi perolehan suara mereka hampir 32 persen. Itu lebih besar dari partai manapun. Pakailah 32 persen ini sebagai modal, tapi tidak menutup kemungkinan mengajak partai lain. Kan sangat fair aspirasi ini. Bersatu demi kepentingan umat kan lebih baik," katanya.