Jumat 25 Apr 2014 03:56 WIB

Wakil Kepala BIN Diperiksa, Anas: Hubungannya Apa, Saya Tak Tahu

Rep: Irfan Fitrat/ Red: Mansyur Faqih
Anas Urbaningrum.
Foto: Republika/Aditya P Putra
Anas Urbaningrum.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Wakil Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) As'ad Said Ali menyebut institusinya pernah membeli kamus dari terbitan Pondok Pesantren Krapyak, Yogjakarta pada Mei 2003.

Karena pembelian kamus tersebut, As'ad dimintai keterangan sebagai saksi dalam kasus dugaan tindak pidana pencucian uang dengan tersangka Anas Urbaningrum.

Mertua Anas KH Attabik Ali merupakan pengasuh Pondok Pesantren Krapyak. Namun Anas tidak mengetahui apakah BIN memang pernah membeli kamus. 

"Saya tidak tahu siapa saja yang beli. Tapi yang saya tahu, mertua saya itu memang banyak kamusnya dan dibeli oleh siapa saja," kata dia, selepas menjalani pemeriksaan sebagai tersangka di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kamis (24/4).

Mengenai pemanggilan As'ad sebagai saksi, Anas mengaku tidak mengetahui kaitannya. Ia mengaku mengenal sosok As'ad dan beranggapan Wakil Ketua Umum PBNU itu juga sebaliknya.

Namun terkait pemeriksaan As'ad sebagai saksi, Anas mengatakan, tidak mengerti. "Hubungannya apa, saya tidak tahu," ujar mantan ketua umum Partai Demokrat itu.

Terkait dugaan tindak pidana pencucian uang Anas itu, penyidik KPK pernah menyita dua bidang tanah di Kelurahan Mantrirejo, Yogyakarta dengan luas 7.670 meter persegi dan 200 meter persegi. Dua aset itu atas nama Attabik Ali. Saat ditanya mengenai asal muasal dana pembelian tanah tersebut, Anas pun mengaku tidak tahu. "Itu kan bukan tanah saya, bukan aset saya. Jadi saya tidak bisa menjelaskan," kata dia.

Dalam kesempatan terpisah, As'ad mengaku mengenal para kiai di Krapyak. Namun saat ditanya mengenai tanah milik Attabik Ali, dia pun tidak mengetahuinya. 

Ia hanya mengatakan, BIN pernah membeli kamus. "Saya beli kamus karangan Krapyak, terbitan Krapyak, ya kan, kamusnya saya bagikan. Uangnya kan masuk ke sana. Untuk apa, kita tidak mengerti," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement