REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU -- Aparat Brimob Polda Sulselbar terpaksa mengusir seorang pemuda bertato karena diduga ingin mengacaukan rapat pleno rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara pemilihan anggota DPR, DPD dan DPRD tingkat provinsi yang digelar di Baruga Hotel Srikandi pada Rabu.
Rapat pleno hasil Pemilu oleh KPU Sulbar ini yang dipimpin langsung ketua KPU Sulbar, Usman Suhuria, sempat tertunda lantaran karena seorang oknum pemuda tiba-tiba menerobos pintu yang dijaga ketat oleh aparat.
Oknum pemuda yang diketahui pendukung salah seorang caleg itu langsung dihadang dan bahkan diusir dengan senjata laras panjang. Kejadian itu menjadi perhatian para komisioner KPU dan sejumlah para saksi yang mengikuti rapat pleno.
Puluhan pengaman gabungan TNI dan Polri berhasil mengamankan pemuda yang diduga berniat mengacaukan jalannya rapat pleno.
Wakapolres Mamuju, Kompol Andri, yang berada dalam ruangan langsung mengerahkan anggotanya untuk mengamankan pemuda yang diduga dalam keadaan mabuk.
"Sudah semuanya masuk. Kalau orang begitu, amankan saja dan jauhkan dari lokasi rapat pleno. Pengamanan harus fokus agar prosesnya berjalan lancar," katanya.
Andri menambahkan pemuda pendukung caleg sepertinya terprovokasi bahwa jagoannya tidak lolos ke DPRD.