Senin 21 Apr 2014 09:59 WIB
Tokoh Perubahan Republika 2013

Wajah Timur Tengah, Hati Indonesia

Gamal Albinsaid
Foto: Agung Supriyanto/Republika
Gamal Albinsaid

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Erik Purnama Putra

Tidak ada benda yang tak bernilai di muka Bumi. Keyakinan itu dipegang teguh Gamal Albinsaid. Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (UB), Malang ini memiliki insting tinggi terhadap sampah. Barang tidak terpakai yang seringkali terongok di tempat pembuangan ini malah menjadi berkah bagi salah satu Tokoh Perubahan Republika 2013 ini.

 

Kepeduliannya yang tinggi terhadap sampah sanggup mengantarkannya ke gerbang kesuksesan. Tidak hanya bisnis yang digelutinya yang berjalan lancar, ia juga secara beruntun menggapai tangga kejayaan. Satu per satu penghargaan direngkuhnya.

 

Yang tertinggi, ia membawa harum nama bangsa ini di kancah internasional. Konsep klinik asuransi sampah membuatnya mendapat penghargaan prestisius dari Pangeran Charles. Penyerahan penghargaan diberikan di Istana Buckingham pada akhir Januari lalu. Sontak hal itu membuatnya bangga.

 

Gamal seolah merasa mendapatkan puncak kebahagiaan setelah dikukuhnya sebagai juara kompetisi Young Sustainability Award Winner 2014. Dia mengaku, raihan prestasinya itu tidak semata keberhasilan diri sendiri dan kampus semata, melainkan sebagai pencapaian monumental bangsa ini.

 

Sebagai warga keturunan Arab, ia merasa beruntung dilahirkan di Bumi Pertiwi. Pasalnya, ia bisa mengembangkan bakatnya secara maksimal di Indonesia. “Wajah saya memang Timur Tengah, tapi hati saya ini Indonesia,” katanya kepada Republika di Cisarua, Bogor, belum lama ini.

 

Meski dikenal kutu buku, Gamal juga peduli dengan isu-isu terkini yang dihadapi bangsa ini. Salah satunya soal sekelompok golongan yang mencoba mempertentangkan agama dengan Pancasila.

 

Dia menyatakan, pengabdian kepada agama dan negara itu sama baiknya. Dia percaya, mengharumkan Indonesia di dunia internasional merupakan bagian amalan bernilai tinggi dalam Islam.

 

Gamal tidak sedang beretorika. Dia menilai, juara yang didapatkannya untuk menunjukkan bangsa ini sanggup bersaing dengan bangsa lain. Dia sudah membuktikannya dengan menyingkirkan peserta dari beberapa negara maju.

 

“Rasa cinta Tanah Air ini tidak perlu dihadap-hadapkan dengan cinta terhadap agama. Keduanya bisa bersanding dan bersatu.”

 

Menurut dia, tidak ada hal yang tidak mungkin di dunia ini. Kemauan dan kebulatan tekad membawanya menuju ke gerbang kesuksesan. Namun, Gamal tidak ingin lupa diri. Dia menekankan, segala yang dicapainya itu tidak semata didapat karena ketekunan diri.

 

Dia menyinggung ada unsur tangan-tangan gaib yang tidak terlihat. Doa ibu menjadi salah satu rahasia yang selalu membuatnya optimistis dalam melangkah. “Pencapaian saya tidak akan terjadi tanpa restu orang tua,” kata alumnus SMA Negeri 3 Malang ini.

 

Gamal mengungkap, ada kenikmatan tersendiri dalam menggeluti bisnis sampah. Klinik asuransi sampah yang dirintisnya seolah membawa keberuntungan untuknya. Dia percaya, bisnis dengan membantu mengangkat kualitas hidup masyarakat kelas bawah akan memberi faedah bagi kehidupan sehari-harinya.

 

“Karena keuntungan dari bisnis sampah ini menjadi terasa lebih manis berkat ada unsur sosialnya.”

 

Gamal masih mempunyai mimpi yang terus dipeliharanya. Dia berharap, suatu saat nanti dapat mengolah sampah menjadi lebih bernilai daripada sekarang. Tentu saja misinya itu masih harus menemui jalan terjal. Tapi, pesan dari Pangeran Charles terus terngiang dalam benaknya.

 

“Saya ingin memberikan ucapan selamat hangat saya untuk Gamal Albinsaid untuk inisiatifnya yang menakjubkan. Ide ini menangani dua masalah pada saat yang bersamaan,” kata Gamal menirukan

 

 

 

Daftar penghargaan

Peraih Penghargaan The HRH Prince of Wales Young Sustainability Entrepreneur

Peraih Penghargaan Unilever Sustainibility Living Young Entrepreneur Award

Peraih Penghargaan AusAID Indonesian Social Innovator Award 2013

Peraih Pengharagaan Promising Social Innovator Award 2013

Peraih Penghargaan People Choice Award 2013

Penghargaan Walikota Malang  2014 sebagai Penemu Kreatif Pengelolaan Sampah,

Peraih Penghargaan Ashoka YoungChangeMaker 2012

Penghargaan Indonesia MDG Award 2013

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement