Rabu 16 Apr 2014 23:08 WIB

Wasekjen PPP: Kalau Mau Incar Posisi Ketum, Sebaiknya Sabar

Simpatisan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) melakukan aksi kampanye di Bundaran HI, Jakarta, Kamis (20/3).   (Republika/Tahta Aidilla)
Simpatisan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) melakukan aksi kampanye di Bundaran HI, Jakarta, Kamis (20/3). (Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wasekjen Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Syaifullah Tamliha menilai, upaya pemakzulan terhadap Suryadharma Ali (SDA) dilakukan karena ada oknum partai yang mengincar kursi ketua umum. Suharso Monoarfa dan kawan-kawannya dituding ingin merealisasikan keinginan seseorang menjadi ketua umum yang baru.

"Untuk Pak Suharso mau pun pihak lain, kalau ada yang mengincar kursi ketua umum sebaiknya bersabar hingga Pak Suryadharma Ali melepaskan jabatannya pada 2015. Karena Allah kan cinta orang yang bersabar. Jangan malah pemakzulan seperti itu," kata dia, Rabu (16/4).

Sementara itu belum jelas betul apakah kisruh internal ini akan mengganggu peluang koalisi PPP dengan partai lain. Sebab Partai Gerindra telah menyatakan, komunikasi politik baru akan dilanjutkan dengan PPP setelah situasi internal solid kembali.

Ia menilai, Suharso melakukan pelanggaran serius. Yaitu, melakukan upaya pemakzulan terhadap SDA. Ini lantaran Suharso mengeluarkan mosi tidak percaya mengatasnamakan 26 dewan pimpinan wilayah.

"Setelah diteliti dari 26 DPW yang mengeluarkan mosi tidak percaya, delapan di antaranya tidak disertai tandatangan sekretaris mau pun ketua DPW. Artinya hanya 18 DPW, itu kan tidak mewakili," kata Syaifullah, Rabu (16/4).

Atas dasar itu, kata dia, SDA memecat Suharso Monoarfa dan empat ketua DPW melalui surat keputusan yang dikeluarkan Rabu.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement