Rabu 16 Apr 2014 14:38 WIB

Tunawisma Tewas Setelah Tertabrak Kereta

Rep: Ali Mansur/ Red: A.Syalaby Ichsan
Mayat tak dikenal (ilustrasi).
Foto: Corbis.com
Mayat tak dikenal (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JATINEGARA -- Warga Cipinang Lontar, Jatinegara, Jakarta Timur, digegerkan dengan penemuan sesosok mayat tunawisma berjenis kelamin laki-laki. Saat ditemukan, kondisinya sudah meninggal dunia dan tergeletak di pinggir rel dengan luka parah di bagian kepala, Rabu (16/4).

Mayat tanpa identitas tersebut diduga seorang tunawisma. Kasus penemuan mayat ini ditangani Polsek Jatinegara dan jasad korban sudah dibawa ke RSCM untuk keperluan autopsi. Menurut Ahmad Yusuf, anggota Polisi Khusus Kereta Api (Polsuska) Stasiun Jatinegara, warga Cipinang Lontar tidak ada yang mengenali korban.

Pasalnya, identitas seperti KTP juga tidak ditemukan di saku celana korban. Saat ditemukan, kondisi korban sudah tergeletak di pinggir rel kereta api dengan bagian kepala terluka parah. “Saat ditemukan, dengan kepala pecah,” kata Ahmad Yusuf.

Yusuf menjelaskan, mayat laki-laki tersebut pertama kali ditemukan oleh warga sekitar. Kemudian penemu mayat melaporkan ke petugas penjaga pintu perlintasan. Pihak penjaga palang pintu memberitahukan kepada pihak Stasiun Jatinegara.

Namun, Yusuf mengaku, tidak mengetahui kereta apa yang menabrak mayat tunawisma tersebut. Karena pagi hari merupakan jam sibuk sehingga perjalanan kereta api cukup padat. Dari arah Jakarta maupun sebaliknya di waktu pagi sangat padat.

Sementara itu Kanit Reskrim Polsek Jatinegara, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Ambarita, memastikan mayat laki-laki itu bukan korban kekerasan. Sebab, dari hasil pemeriksaan di tempat kejadian perkara (TKP) tidak ditemukan adanya luka bekas tindak kekerasan.

Kepala korban pecah merupakan akibat hantaman keras dari kereta api.  “Kalau dilihat dari lukanya dipastikan korban tertabrak kereta api. Selain kepala, ada luka lain yaitu hidung sebelah kanan, dan pelipis robek,” terang Ambarita.

Penemuan tersebut dibenarkan oleh Suwarman (46 tahun) warga Cipinang Lontar. Suwarman sendiri pagi itu hendak membuang sampah, kemudian ia terkejut saat seseorang berteriak menemukan mayat di pinggir rel kereta api. “Saya tidak namanya siapa yang menemukan mayat tersebut,” ujar Suwarman.

Lanjut Suwarman, ia ikut melaporkan penemuan tersebut ke pos jaga perlintasan kereta api. Ia juga menduga mayat laki-laki tersebut bukanlah warga sekitar karena wajahnya tidak dikenal.

Menurut Suwarman mayat laki-laki tersebut memiliki ciri-ciri tinggi badan sekitar 170 sentimeter. Mayat memakai kaos berwarna abu-abu dan berlengan panjang. Serta memakai celana training hitam bergaris samping putih. “ Kalau untuk umur, dari raut wajahnya sih sekitar 30-40 tahunan,” tutur dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement