REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Kota Batam Kepulauan Riau dikembangkan menjadi kota perantara bagi wisatawan mancanegara, terutama dari Malaysia dan Singapura, yang hendak berwisata ke daerah lain di Indonesia dengan transit di Batam sebelum melanjutkan perjalanan.
"Batam tidak lagi menjadi tujuan akhir perjalanan, tapi menjadi tempat transit, pintu masuk ke daerah lain," kata Wali Kota Batam Ahmad Dahlan di Batam, Rabu.
Akses dari Batam ke Singapura dan Malaysia sangat mudah, melalui kapal cepat yang tiap jamnya berlayar dari sejumlah pelabuhan internasional, di antaranya Pelabuhan Sekupang, Pelabuhan Batam Centre, Pelabuhan Harbour Bay dan Pelabuhan Nongsa Pura.
Untuk menuju daerah lain di Indonesia dari Batam juga mudah. Batam kini sudah memiliki alur penerbangan ke hampir seluruh kota, terutama di Pulau Sumatera.
"Penerbangan sudah banyak, sudah hampir semua kota di Sumatera memiliki jadwal penerbangan langsung. Bahkan sebentar lagi penerbangan ke Aceh hendak dibuka," kata Wali Kota.
Selain itu, untuk daerah di sebelah pantai timur Sumatera, memiliki alur pelayaran tetap dari dan ke Batam sehingga mempermudah akses wisatawan yang hendak berkunjung.
Menurut Wali Kota, pengembangan Batam menjadi kota transit pariwisata akan berdampak positif bagi perekonomian di kota itu.
Sementara itu, Pemkot Batam menargetkan jumlah kunjungan wisman ke daerah itu mencapai 1.312.000 orang pada 2014, naik lima persen dari target tahun sebelumnya.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Batam, Yusfa Hendri mengatakan berbagai kegiatan nasional yang dilaksanakan di kota itu sepanjang 2014 yang dinilai mampu menyedot perhatian wisman. Yang paling besar adalah perhelatan MTQ Nasional.
Yusfa percaya, meskipun MTQ yang diselenggarakan bukan berskala internasional, namun mampu menarik wisman, terutama asal negara jiran yang satu rumpun Melayu.