REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat Jawa Timur, Soekarwo, menilai calon legislator partainya kurang berbaur dengan rakyat, sehingga kurang mendapat hasil memuaskan pada Pemilihan Umum Legislatif 2014.
"Indikasinya terlihat dari angka sebanyak 40 persen mencoblos partai politik, bukan caleg. Kemudian 60 persen lainnya mencoblos caleg," ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Jawa Timur, Jumat.
Menurut dia, seharusnya pemilih lebih dari 60 persen memilih caleg. Hasil ini menandakan bahwa kegagalan caleg merebut suara terbanyak dikarenakan karena mayoritas kurang membaur.
Ia juga mengatakan evaluasi bahwa caleg dalam Pemilu kali ini sebagai faktor penting dan berpengaruh. Namun, lanjut dia, kondisi seperti ini tidak hanya terjadi di Partai Demokrat saja, melainkan hampir di semua partai politik.
Namun, ketika disinggung apakah ini merupakan kegagalan pembinaan atau kaderisasi caleg, politisi yang juga Gubernur Jatim itu membantahnya. Ia mengakui pengalaman di pemilu sebelumnya yang lebih menjual figur juga turut mempengaruhi.
"Saat ini partai lain memiliki pengaruh pemimpin masing-masing. PDIP ada, Gerindra juga ada. Di Demokrat ada SBY, tapi sudah tidak mencalonkan lagi. Jadi, kali ini tidak ada kemewahan politik lagi," ucapnya.