Selasa 08 Apr 2014 19:45 WIB

Warga Cibesel Jual Emas Demi Bangun Kampung Deret

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Hazliansyah
Fasilitas Internet di Kampung Deret: Petugas memasang instalasi internet dan listrik di kampung deret Petogogan, Jakarta Selatan, Selasa (18/3).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Fasilitas Internet di Kampung Deret: Petugas memasang instalasi internet dan listrik di kampung deret Petogogan, Jakarta Selatan, Selasa (18/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Warga RW 02 Kelurahan Cipinang Besar Selatan (Cibesel), Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, secara suka rela menjual emas demi mendapatkan tambahan dana untuk merenovasi rumah mereka.

Kebetulan wilayah ini masuk dalam program kampung deret yang dilaksanakan oleh Dinas Perumahan DKI Jakarta. Namun, luas lahan yang dicover oleh pemerintah hanya 36 meter. Sehingga, warga yang memiliki rumah dengan luas tanah lebih dari itu menggunakan modal pribadi untuk membangun sisanya. 

Salah satu warga dari RT 11 RW 02, Retno mengatakan, ia memiliki rumah dengan luas 68 meter. Sementara biaya yang diberikan pemerintah maksimal hanya Rp 54 juta per rumah. Dengan dana itu, tidak semua bagian rumah dapat direnovasi. Sehingga, Retno mengaku secara suka rela menjual perhiasan emas demi mendapatkan dana untuk merenovasi sisanya. 

"Uangnya kan kurang. Jadi kita tambahin sedikit. Saya jual emas," ungkap dia yang rumahnya baru saja selesai direnovasi ini. 

Menurut Retno, dana yang dia keluarkan dari kantong pribadi lebih dari Rp 10 juta. Dia mengaku keluarganya memang sudah memiliki rencana untuk merenovasi rumah. Kebetulan, ada bantuan dari Pemprov DKI. Sehingga, ia tinggal menambah kekurangannya saja. 

Kepala Dinas Perumahan DKI Jakarta Yonathan Pasodung mengatakan, ada 97 rumah di RW 02 Kelurahan Cipinang Besar Selatan yang masuk dalam program kampung deret. Kampung deret di wilayah ini merupakan satu dari 26 lokasi kampung deret yang dibangun Pemprov DKI pada 2013 lalu. 

Untuk tahun 2014, kata Yonathan, ada 74 titik baru yang akan dibangun kampung deret. Khusus di wilayah administrasi Jakarta Timur, ujarnya, ada 13 RW yang akan menerima bantuan tersebut. 

"Tahun ini akan ada 1400 sampai 1600 rumah yang akan dibangun," kata Yonathan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement