Selasa 08 Apr 2014 16:01 WIB

Golkar Berpeluang Koalisi Dengan PDIP

Rep: Erdy Nasrul/ Red: Bilal Ramadhan
Kampanye Partai Golkar
Foto: Aditya Pradana Putra/Republika
Kampanye Partai Golkar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Partai Golkar dipastikan berkoalisi dengan PDIP. Syaratnya, PDIP menjadi partai pemenang pemilu. Koalisi ini dibangun untuk menguatkan pemerintahan di level eksekutif dan legislatif. "Track record partai ini selalu dalam koalisi," jelas pengamat politik LIPI, Firman Noor, saat dihubungi, Selasa (8/4).

Golkar dipastikannya selalu dalam koalisi. Belum ada sejarahnya Golkar berada di luar koalisi, karena partai ini selalu memanfaatkan kekuasaan. Sejak era orde baru dulu, partai ini selalu menjadi penguasa. Pada era reformasi juga masih dalam kondisi sama. Siapapun presidennya, Golkar selalu berada dalam koalisi.

Firman menyatakan saat ini PDIP memiliki elektabilitas tertinggi berdasarkan survei. Tidak menutup kemungkinan Golkar akan berkoalisi dengan partai ini. Figur Golkar, seperti Akbar Tanjung, dulu pernah membangun koalisi bersama PDIP, dalam koalisi kebangsaan.

Tidak menutup kemungkinan pada 2014 ini, koalisi Golkar dan PDIP terbangun lagi. Firman menyatakan PDIP jika menjadi partai penguasa perlu berkoalisi dengan Golkar untuk melanggengkan kekuasaan. Ketika koalisi ini tercipta, lembaga eksekutif dan legislatif akan berjalan beriringan.

Pengguna media sosial juga menyoroti kemungkinan koalisi ini. Pemilik akun @santrinusa, A Muhammaf Thawaf, menyatakan PDIP itu temannya Golkar. Mereka berkawan sejak orde baru. Kader Golkar juga ada yang berpindah ke PDIP. Koalisi keduanya sangat mungkin terjadi. Menurutnya keputusan koalisi ada di tangan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri.

Wasekjen PDIP, Eriko Sotarduga, menjelaskan pihaknya selalu berkomunikasi dan bersilaturahmi dengan banyak pihak, termasuk Golkar. "Hanya mengenai kerjasama atau koalisi, pembicaraan secara khusus setelah pileg nanti," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement