REPUBLIKA.CO.ID, MUSIRAWAS, SUMSEL -- Kepolisian Resor Musirawas masih melakukan penyelidikan kasus pembobolan Bank Mega Syariah di Tugumulyo, Kabupaten Musirawas, Sumatera Selatan. Dalam kejadian itu uang dengan jumlah Rp 950 juta raib.
"Kita sudah mengamankan beberapa barang bukti, termasuk dua unit gembok dan sembilan unit telepon seluler milik karyawan," kata Kepala Polres Musirawas AKBP Chaidir di Musirawas, Selasa.
Petugas, selain olah tempat kejadian perkara, juga memeriksa sebagai saksi warga yang tinggal di sebelah kantor Bank Mega Syariah tersebut.
Pembobolan itu pertama kali diketahui salah seorang karyawan bank itu melapor ke polsek setempat, bahwa brangkas berisi uang dalam kantor itu sudah terbuka dan seluruh isinya hilang. Hal itu diketahui karyawan saat akan masuk kerja, Senin (7/4). Kunci kantor bank itu, tak bisa dibuka karena kuncinya ditukar dengan kunci lain.
Karyawan meminjam mesin gerinda kepada tetangga di dekat kantor itu, untuk membuka paksa pintu kantor bank tersebut. Setelah pintu dibuka, ternyata brankas sudah terbuka dan isinya berupa uang tunai sekitar Rp 950 juta sudah hilang.
"Yang memegang kunci pintu itu, hanya pimpinan dan salah seorang petugas bank, sedangkan hari Sabtu dan Minggu, kantor tutup," kata David Wibowo, seorang pegawai Bank Mega Syariah Tugumulyo.
Kamera pemantau (closet circuit television) kantor itu tidak berfungsi, akibat rusak dan masih dalam perbaikan, sedangkan petugas keamanan khusus tidak, karena hanya ada penjaga malam di kantor tersebut.
"Penjaga malam itu informasinya sedang ke Jakarta, sementara keberangkatannya tidak diketahui manajemen bank dan saat ini tengah dicari keberadaannya," ujarnya.