Rabu 02 Apr 2014 20:21 WIB

Gubernur: Riau Tetap Dalam Status Siaga Asap

  Kepulan asap dari hutan terbakar terlihat di Cagar Biosfer Giam Siak Kecil Kabupaten Bengkalis, Riau, Jumat (28/2).   (Antara/Satgas Bencana Asap Riau)
Kepulan asap dari hutan terbakar terlihat di Cagar Biosfer Giam Siak Kecil Kabupaten Bengkalis, Riau, Jumat (28/2). (Antara/Satgas Bencana Asap Riau)

REPUBLIKA.CO.ID,PEKANBARU--Gubernur Riau, Annas Maamun menginstruksikan kepada seluruh ketua Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) untuk tetap dalam status siaga darurat kabut asap sebagai langkah antisipasi menghadapi kemarau panjang di provinsi tersebut.

"Untuk itu sosialisasi terus kita tingkatkan, siaga darurat kabut asap di mulai dari kabupaten. Jika kemarau berkepanjangan, maka provinsi akan meningkatkan status darurat kabut asap nantinya," ujarnya di Pekanbaru, Rabu.

Hal itu dikatakan dalam sela rapat kordinasi yang dihadiri Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Syamsul Maarif, Komandan Satgas Penanggulangan Bencana Asap Riau, Brigjen TNI Prihadi Agus Irianto, Wakil Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, bupati/wali kota, kapolres, camat dan lurah se-Riau.

Menurut dia, perangkat RT/RW, kepala desa hingga ke camat hendaknya melakukan siaga darurat kabut asap setiap hari dan melaporkan kondisi lingkungan kepada masing-masing pemerintah kabupaten/kota di Riau.

"Jika perlu, mereka yang berada di Desa, kita berikan pakaian dan honor. Sehingga mereka dapat bekerja dengan sebaik mungkin. Kenapa ini kita lakukan?, karena ini juga untuk masyarakat kita bersama di Riau," katanya.

Bagi penegak hukum di Riau, lanjutnya, sudah pasti tentunya harus terus melanjutkan tugas dalam menindaklanjuti pelaku pembakaran hutan dan lahan. "Kalau untuk pelaku, dari awal kita minta untuk tindak tegas. Agar tidak terulang lagi kejadian kabut asap di Riau ini," ucapnya.

Kepala BNPB Syamsul Maarif mengatakan, masa tugas di Riau dalam penanggulangan kabut asap berakhir pada hari Kamis (3/4). Kendati demikian, pihaknya tetap menggiring penanganan bencana kabut asap agar sampai tuntas.

"Ada 9 daerah. Lima di Sumatera dan empat di Kalimantan yang saya tangani. Musim kemarau akhir April hingga September mendatang, akan dimulai di Riau dan kabut asap kembali berpotensi. Makanya harus kita tangani mulai sekarang," ujarnya.

BNPB akan menurunkan sebanyak empat tim batalyon untuk mengantisipasi kabut asap di Riau. "Rencananya, tim ini akan diturunkan pada akhir April mendatang," ucapnya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement