Rabu 26 Mar 2014 10:02 WIB

Bangun Jalur Bawah Tanah, MRT Bakal Pindahkan Gardu PLN

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Julkifli Marbun
Perbaikan jaringan listrik PLN
Foto: Bhakti Pundowo/Antara
Perbaikan jaringan listrik PLN

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Proyek pembangunan transportasi Mass Rapid Transit (MRT) telah dimulai sejak 10 Oktober 2013. Setelah lima bulan berselang, sudah sejauh apa pembangunan proyek tersebut?

Direktur Utama PT MRT Jakarta Dono Boestami mengatakan, pengerjaan MRT saat ini telah memasuki tahap penguatan dinding tanah (retaining wall) di sepanjang jalur MRT bawah tanah. Tujuannya agar tanah di atas tidak ambles saat dilakukan pengeboran.

Menurut Dono, demi membuat jalur MRT bawah tanah, pihaknya terpaksa membongkar gardu milik PLN. Sebab, jika tidak dibongkar, gardu dapat menghambat ruang gerak alat berat yang akan mengebor tanah.

"Kerja kita bisa lebih intensif kalau gardu PLN sudah dibongkar," kata Dono di lokasi pembangunan MRT di Dukuh Atas, Selasa (25/3). Di lokasi tersebut juga ada Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang sedang mengecek progres pembangunan MRT.

Secara umum, kata Dono, program pembangunan MRT sejauh ini sudah sesuai dengan target. Dia pun optimistis, MRT akan rampung tepat waktu.

MRT akan dibangun dengan dua tahap. Tahap pertama yang sedang dikerjakan saat ini yaitu Lebak Bulus - Bundaran HI. Tahap kedua akan dibangun dari Bundaran HI - Kampung Bandan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement