REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Warga miskin di Kabupaten Indramayu tak perlu khawatir tidak bisa berobat saat sakit. Pasalnya, Pemkab Indramayu meluncurkan Kartu Sehat bagi mereka agar bisa berobat secara gratis.
Peluncuran Kartu Sehat itu dipusatkan di Puskesmas Kedokanbunder, Kecamatan Kedokanbunder, Senin (24/3). Kartu itu diberikan kepada 40 ribu jiwa warga.
''Dengan Kartu Sehat, warga bisa berobat di delapan rumah sakit yang telah bekerja sama dengan Pemkab Indramayu,'' ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi.
Adapun delapan rumah sakit itu, yakni RSUD Indramayu, RSUD Pantura MA Sentot, Rumah Sakit Bhayangkara dan RSUD Gunung Jati Cirebon. Selain itu, RS Hasan Sadikin Bandung, RS Jiwa Bogor, RS Jiwa Cisarua dan RS Mata Cicendo.
Dedi menjelaskan, Kartu Sehat merupakan kebijakan bupati Indramayu untuk membantu masyarakat miskin memperoleh jaminan kesehatan.
Dedi menjelaskan, tahapan pelaksanaan program Kartu Sehat mulai dilaksanakan sejak Oktober 2013. Yakni melakukan validasi data masyarakat miskin yang belum memiliki kartu Jamkesmas. Data tersebut bersumber dari Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).
Berdasarkan data awal, jumlah masyarakat miskin yang harus divalidasi sebanyak 36.709 jiwa. Namun setelah divalidasi, masyarakat miskin yang berhak mendapat Kartu Sehat menjadi 40 ribu jiwa. Sedangkan pencetakan kartu dilakukan akhir Desember 2013.
Dedi menambahkan, meski Kartu Sehat baru sekarang dibagikan, namun per 1 Januari 2014 pihaknya sudah memberikan pelayanan bagi masyarakat miskin. Pasalnya, kebutuhan pelayanan kesehatan tidak libur.
Saat itu, masyarakat miskin yang akan memanfaatkan pelayanan kesehatan harus datang ke Dinas Kesehatan. Mereka selanjutnya diberikan rekomendasi bahwa namanya telah ada dalam database Kartu Sehat.
''Dengan diluncurkannya Kartu Sehat ini, masyarakat miskin tidak perlu lagi datang ke Dinas Kesehatan. Mereka cukup membawa Kartu Sehat dan surat rujukan, maka sudah dapat dilayani di puskesmas maupun rumah sakit,'' terang Dedi.
Sementara itu, Wakil Bupati Indramayu, Supendi mengungkapkan, meskipun saat ini penerima Kartu Sehat mencapai 40 ribu jiwa, namun tidak menutup kemungkinan akan bertambah. Pihaknya tidak ingin ada warga miskin yang terlewat.
''Saya minta camat, kuwu, lurah dan masyarakat untuk segera melapor apabila ada warga miskin yang masih belum terdata. Bupati menginginkan agar semua warga miskin mempunyai Kartu Sehat ini,'' tegas Supendi.
Adapun biaya untuk program Kartu Sehat itu berasal dari APBD sebesar Rp 18,3 miliar. Hingga Maret, anggaran yang sudah terserap sebanyak Rp 2 miliar, dengan jumlah pasien yang terlayani mencapai 184 orang.
Seusai meluncurkan Kartu Sehat, wakil bupati menyerahkan secara simbolis Kartu Sehat tersebut kepada delapan orang perwakilan penerima kartu. Wakil bupati pun melihat secara langsung pelayanan medis di Puskesmas Kedokanbunder.