REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Sejumlah pesawat tempur milik TNI AU di Landasan Udara Iswahyudi Madiun, Jawa Timur, dipindahkan sementara ke Lanud Adi Soemarmo di Boyolali, Jawa Tengah. "Hal itu dilakukan karena sedang ada kegiatan perbaikan landasan pacu atau runway di Lanud Iswahyudi Madiun," kata Komandan Lanud Adi Soemarmo Surakarta, Kolonel Penerbang Agus Radar Sucahyo, di Boyolali, Jumat (21/3).
Pemindahan sejumah pesawat tempur milik TNI AU tersebut, kata Agus, dilakukan sejak Senin (17/3) lalu. Menurutnya, pimpinan TNI AU telah menetapkan kebijakan memindahkan sementara untuk Skadron 14 dan 15 ke Lanud Adi Soemarmo, sedangkan Skadron 3 Pesawat Tempur F-16 ke Medan Sumatra Utara.
Pemindahan sejumlah pesawat tempur ke Lanud Adi Soemarmo itu hanya sementara untuk selama 1,5 bulan. Jika kegiatan perbaikan runway di Lanud Iswahyudi Madiun selesai kemungkinan langsung dikembalikan lagi.
Agus menjelaskan, dipindahkannya sejumlah peswat tempur dari Skadron 14 dan 15 ke Adi Soemarmo di Boyolali, tidak mengganggu penerbangan reguler. Jadwal penerbangan sipil atau reguler berjalan seperti biasa dan tidak terganggu kehadiran pesawat tempur itu. "Pesawat tempur itu, hanya landing dan take off di Adi Soemarmo, sedangkan kegiatan latihan terbang tetap dipusatkan di wilayah Lanud Iswahyudi Madiun," kata Danlanud.
Menurut dia, dengan dipindahkannya sementara pesawat tempur milik TNI AU tersebut, sehingga ada 130 personel yang juga mengikuti ke Lanud Adi Soemarmo termasuk 22 pilot dari Skadron 14 dan 15. "Skadron 14 membawahi pilot pesawat tempur jenis T-50 supersonik buatan Amerika-Korea Selatan dan Skadron 15 jenis F-5E buatan AS, serta Hawk MK-53 (Inggris)," katanya.
Menurut dia, jumlah pesawat tempur yang dipindahkan ke Lanud Adi Soemarmo, hanya sembilan unit, terdiri T-50 enam unit, F-5E dua unit dan Hawk satu unit. "Mereka melakukan latihan setiap hari, tetapi tidak memengaruhi jadwal penerbangan penerbangan sipil di Bandara Adi Soemarmo," katanya.
Namun, pesawat tempur tersebut tidak bisa masuk hanggar di Adi Soemarmo, karena sudah penuh dengan pesawat latih yang parkir di pangakalan ini. Kendati demikian, pihaknya minta maaf kepada masyarakat di sekitar bandara yang sering mendengar suara keras pesawat tempur milik TNI AU baik saat take off maupun landing.