Kamis 20 Mar 2014 11:40 WIB

Mentawai Megathrust Membuat Warga Bersahabat dengan Tsunami

Menko Kesra  Agung Laksono
Foto: Republika/Ahmad Reza Safitri
Menko Kesra Agung Laksono

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Ribuan peserta dari belasan negara dari Asia Tenggara, Asia Timur, dan Australia mengikuti latihan penanggulangan bencana tsunami di Kota Padang dan Mentawai, Sumatra Barat, 20 hingga 23 Maret. Latihan itu dinamakan Mentawai Megathrust Direx Exercise.

Acara tersebut secara resmi dibuka oleh Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Agung Laksono di Lapangan Udara Tabing. Dalam sambutannya, Agung mengatakan pesisir barat Sumatra rawan akan bencana tsunami. Salah satu contohnya adalah bencana gempa dan tsunami Aceh dan Mentawai beberapa waktu lalu.

Karena itu, Agung mengatakan pemerintah memberikan pelatihan ini untuk memberikan kesadaran terhadap penanggulangan bencana tersebut kepada petugas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, Polri, Dinas Pemadam Kebakaran, PMI, dan juga warga yang tinggal di pesisir.

"Kita sadar bahwa wilayah kita ini dikelilingi oleh bahaya bencana. Karena itu kita harus bersahabat dengan bencana dengan mempersiapkan penanggulangannya untuk memiminimalisir terjadinya korban jika bencana itu datang," kata Agung.

Agung mengatakan, penduduk Indonesia dikenal di dunia sebagai orang yang terbiasa dan tangguh menghadapi bencana. Karena itu, banyak negara lain yang ingin berlatih upaya penanggulangan bencana di Indonesia. 

Namun, Agung mengatakan pengakuan dari negara lain tersebut jangan sampai membuat bangsa Indonesia berpuas diri. Karena, pada kenyataannya masih banyak kekurangan dan kelemahan yang terjadi saat menanggulangi bencana. "Karena itu latihan ini diharapkan bisa menambah pengetahuan dalam penanggulangan bencana," kata Agung.

Pada kesempatan itu, Agung juga mengharapkan dalam latihan ini bisa memperkuat koordinasi antar pemerintah dalam menanggulangi bencana. Yakni, pemerintah kabupaten dan kota sebagai pihak pertama yang memberikan pertolongan pertama kemudian diikuti oleh pemerintah provinsi dengan memberikan dukungan. Setelah itu, pemerintah pusat datang memberikan bantuan dengan melibatkan aparat TNI.

"Saya yakin latihan ini akan membuat koordinasi penanggulangan bencana kita semakin profesional," kata Agung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement