Jumat 14 Mar 2014 21:28 WIB

Pencapresan Jokowi Untuk Jaga Soliditas Partai

Jakarta governor Jokowi (right with red scarf) join the Jakarta Night Religious Festival parade on Monday, Oktober 14, 2013
Foto: ANTARA FOTO
Jakarta governor Jokowi (right with red scarf) join the Jakarta Night Religious Festival parade on Monday, Oktober 14, 2013

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Direktur Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma) Said Salahudin menilai pengumuman Joko Widodo sebagai calon presiden dari PDI Perjuangan merupakan salah satu strategi untuk menjaga kesolidan partai berlambang kepala banteng itu.

"Soliditas menjadi salah satu alasan Jokowi dijadikan capres PDIP. Memang di internal partai itu ada yang ingin dan tidak ingin capres partai itu berasal dari trah Soekarno," kata Said saat dihubungi Antara dari Jakarta, Jumat.

Menurutnya, PDIP menyadari Pemilu 2014 merupakan kesempatan emas sebagai titik tolak menduduki kekuasaan setelah selama sepuluh tahun menjadi partai oposisi. Sehingga jika internal partai tidak solid saat bertarung dalam pesta demokrasi lima tahunan edisi kali ini maka justru akan merugikan partai.

Sebelumnya, kesolidan internal partai moncong putih itu sempat terganggu di tengah adanya perbedaan pendapat mengenai layak tidaknya Jokowi untuk maju sebagai capres dari PDIP.

Terdapat beberapa faksi di internal PDIP seperti kecenderungan mendukung siapa untuk menjadi capres seperti lebih mendukung Megawati, Jokowi, Puan Maharani dan baru-baru ini Tri Rismaharini (Risma).

"Ada faksi-faksi di PDIP yang memiliki potensi mengganggu kesolidan partai," kata Said.

Pada September 2013 atau saat Rakernas III PDIP, terdapat juga beberapa pendukung internal yang menginginkan Jokowi menjadi capres partai oposisi tersebut. Beberapa yang lain menginginkan ada penyegaran kepemimpinan dalam hal ini calon presiden PDIP.

Akan tetapi, Rakernas itu tidak memutuskan capres partai hingga pada hari ini Jokowi menyatakan dirinya dimandatkan partai untuk menjadi capres PDIP.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement