Rabu 12 Mar 2014 19:42 WIB

Ahok 'Jewer' Dinas Kebersihan

Rep: c67 / Red: Karta Raharja Ucu
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
Foto: Republika/Adhi W
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok) menegur Dinas Kebersihan, Senin (10/3), menyusul amburadulnya pengangkutan sampah di sejumlah wilayah Ibu Kota.

Ahok mengatakan, alat-alat berat untuk mengangkut sampah banyak yang menganggur. Dinas Kebersihan beralasan masih terikat sistem sewa mobil per delapan jam. Sehingga, mobil yang semestinya bisa mengangkut sampah hingga selesai akhirnya hanya bisa mengangkut satu kali.

Mantan bupati Belitung Timur itu ingin sistem yang pakai untuk mengangkut sampah bukan lagi menggunakan hitungan jam, melainkan sistem per rit (sekali angkut). “Saya bilang ubah saja dong, mana bisa pakai per jam, pakai rit saja,” ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta, Senin (10/3).

Menggunakan sistem per rit, menurut Ahok, lebih efektif dan simpel. Jadi, tinggal menghitung harga per ritnya. Ahok menduga Dinas Kebersihan sengaja bekerja lambat. Akibatnya, alat-alat berat hanya bekerja satu rit setelah itu tidak kembali lagi.

“Jadi, ada kesengajaan pembiaran sistem yang lama yang dia bikin," katanya. Ahok meminta Dinas Kebersihan memetakan daerah-daerah yang harus ditangani lebih serius.

Ahok juga menyentil 25 pengusaha dari Himpunan Pengusaha Jasa Pelayanan Kebersihan yang mengadu ke DPRD DKI terkait pemutusan kontrak kerja sama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI. “Itu hak mereka dan Pemprov siap digugat jika mereka merasa dirugikan. Terserah sajalah, gugat saja,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement