Rabu 12 Mar 2014 01:19 WIB

Pembangunan Indramayu Masih Kalah Kelas

Rep: Lilis Handayani/ Red: A.Syalaby Ichsan
Pekerja melintas dengan sepeda berlatarbelakang Unit pengolahan Minyak VI Balongan, Indramayu, Jawa Barat.
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Pekerja melintas dengan sepeda berlatarbelakang Unit pengolahan Minyak VI Balongan, Indramayu, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Target penanaman modal di Kabupaten Indramayu mengalami stagnasi dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. Selain itu, realisasi dari target pun tak tercapai seratus persen.

 

Kabid Penanaman Modal Badan Penanaman Modal dan Perizinan (BPMP) Kabupaten Indramayu, Dadang Oce Iskandar, menyebutkan, target penanaman modal pada tahun ini sebesar Rp 450 miliar. Jumlah itu, sama dengan target yang ditetapkan selama tiga tahun terakhir.

 

"Realisasi dari target penanaman modal selama tiga tahun terakhir rata-ratanya hanya 80 persen. Karena itulah, kami tidak pernah meningkatkan target penanaman modal,’’ kata Dadang, Selasa (11/3).

 

Dadang menilai, kondisi itu disebabkan Indramayu kalah daya tariknya dengan daerah-daerah lain yang dekat dengan pusat pertumbuhan ekonomi, seperti misalnya Subang, Karawang dan Purwakarta. Menurutnya, para investor selama ini lebih tertarik dengan daerah-daerah yang dekat dengan pusat pertumbuhan ekonomi tersebut.

 

Ketika disinggung masalah perizinan yang kemungkinan menghambat investasi, Dadang membantahnya. Dia menyatakan, perizinan yang ada di Indramayu sangat praktis dibandingkan wilayah lainnya di Jawa Barat.

"Di Indramayu, semua perizinan sudah ditangani di BPMP,’’ kata Dadang.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement