Senin 10 Mar 2014 16:43 WIB

Asyik, Tol Kebon Jeruk-Ulujami Mulai Beroperasi Juni Nanti

 Pengerjaan proyek jalan tol jalur JORR W2 Utara Kebun Jeruk -Ulujami, Jakarta Selatan, Jumat (13/12).
Foto: Republika/Debbie Sutrisno
Pengerjaan proyek jalan tol jalur JORR W2 Utara Kebun Jeruk -Ulujami, Jakarta Selatan, Jumat (13/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- PT Jasa Marga (Persero) Tbk melalui anak perusahaannya PT Marga Lingkar menargetkan jalan tol Jakarta Outer Ring Road W2 Utara dari Kebon Jeruk-Ulujami sepanjang 7,67 kilometer akan beroperasi pada akhir Juni 2014.

"Kami berharap pembangunan tahap II secara konstruksi selesai pada akhir Mei. Lalu awal Juni dilakukan uji kelayakan, setelah itu kalau tidak ada halangan sebelum puasa sudah bisa dioperasikan, sekitar akhir Juni," kata Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Adityawarman saat melakukan kunjungan di ruas Ciledug-Ulujami, Tangerang, Senin.

Adit menjelaskan proyek pembangunan Jalan Tol jalan tol yang memakan biaya total Rp 2,2 triliun itu terdiri dari dua tahap. Tahap I dari Kebon Jeruk sampai Ciledug sepanjang 5,6 kilometer sudah beroperasi sejak 27 Desember 2013. Sedangkan Tahap II dari Ciledug sampai Ulujami sepanjang 2,07 kilometer progres konstruksinya sudah mencapai 65 persen.

Pembangunan ruas tol Ciledug-Ulujami memakan waktu lebih lama karena Jasa Marga mempertahankan daerah resapan air agar tetap berfungsi dengan membangun konstruksi model tiang pancang. "Kalau mau gampang dan cepat tinggal ditimbun saja. Tetapi kita ingin dibangun tol ini tidak mengganggu lingkungan sekitar meskipun konstruksi jadi lebih mahal," kata Adit.

Menurut Adit, Jasa Marga awalnya menargetkan kekurangan pembangunan Ciledug-Ulujami beroperasi pada Oktober 2014 akan tetapi lewat upaya percepatan pelaksanaan konstruksi melalui beberapa rekayasa teknik seperti limestone dan sheet pile.

"Kekurangan tahap II tadinya ditargetkan Oktober kalau mengerjakan dengan pola lama, ini ada pekerjaan percepatan yang luar biasa. Kita harus tambah biata sedikit, tetapi tidak masalah kan artinya income juga akan lebih awal meskipun selisih tetap ada tetapi tidak signifikan," jelas Adit. "Tambahan dana percepatan sekitar satu persen dari Rp2,2 triliun," tambahnya.

Selain itu, persoalan yang dinilai cukup kritis yakni pembebasan lahan juga lebih cepat dari prediksi awal. Direktur PT MLJ Subakti Syukur mengatakan setelah pembebasan lahan rampung, kemajuan fisik dalam seminggu pada 3-9 Maret mencapai 6,4 persen.

"Kami bisa betul-betul kerja setelah tanah bebas dari ujung Ulujami sampai Ciledug sekitar dua minggu lalu, kami bisa mengosongkan semua yang harus kami bangun," jelas Subakti.

Apabila Jalan Tol JORR W2 Utara tersebut sudah dioperasikan secara keseluruhan, maka akan menghubungkan lima ruas tol yang sudah beroperasi, yakni Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Jagorawi, Jakarta-Serping, Jakarta-Tangerang dan Tol Sediyatmo (Bandara) dan diperkirakan akan mengurangi kepadatan Tol Dalam Kota Jakarta sekitar 35 persen.

Jalan Tol JORR W2 Utara ini merupakan satu-satunya ruas JORR yang sampai saat ini belum terselesaikan. Ruas ini merupakan missing link dari Jalan Tol JORR secara keseluruhan. Apabila Ruas W2 Utara ini dapat diselesaikan, maka ruas JORR ini akan membentang dari Rorotan sampai dengan ke Penjaringan (Tol Bandara). Jalan Tol yang dibangun sejak 1990-an ini memiliki panjang total sekitar 63 kilometer. Dari seluruh ruas tersebut Jasa Marga sudah mengoperasikan sekitar 50 kilometer.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement