REPUBLIKA.CO.ID, SIMPANG AMPEK -- Kabut asap di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) saat ini sudah semakin tebal. Akibatnya jarak pandang mata mulai terbatas.
"Sebelumnya Ahad kemarin sempat reda karena hujan turun. Namun saat ini kabut asap kembali tebal bahkan sudah mengganggu jarak pandang," kata salah seorang warga Simpang Ampek, Sutan Rajo Ameh, di Simpang Ampek, Senin. (10/3).
Ia mengatakan tidak saja jarak pandang yang terganggu tetapi juga hawa panasnya tidak seperti biasa dan membuat badan mengeluarkan keringat.
"Jarak pandang berkisar 100 sampai 500 meter. Matahari tidak nampak karena tertutup kabut asap sedangkan cuaca terasa panas menyengat," katanya.
Ia mulai mengkhawatirkan dengan cuaca saat ini karena bisa berdampak buruk pada kesehatan. Tidak saja mata terasa perih tetapi juga penyakit lainnya seperti Inspeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA).
"Kami menduga kabut asap di Pasaman Barat ini berasal dari kebakaran hutan di Riau atau Batam," katanya.
Warga lainnya, Yenni mengatakan kabut asap sudah terjadi dua hari terakhir sehingga mulai mengganggu pemandangan. Bahkan, jika kondisi ini terus berlangsung maka kesehatan masyarakat akan terganggu.
Kepala Dinas Kesehatan Pasaman Barat, Lazwardi membenarkan bahwa kabut asap sudah mulai merambah ke daerahnya. Tetapi dari laporan dan pantauan kabut asap ini masih dalam kewajaran. Artinya, belum masuk ambang mengkawatirkan.
"Kami masih lihat perkembangan ke depannya. Jika semakin parah maka kami akan membagikan masker bagi warga," katanya.
Ia mengingatkan masyarakat harus tetap waspada karena kabut asap bisa merusak kesehatan warga. Seperti sesak nafas atau ISPA, batuk dan penyakit lainnya.
"Hingga saat ini belum ada laporan dari masyarakat tentang penyakit ISPA disebabkan kabut asap. Namun kami tetap waspada dan menjaga kesehatan," katanya.