REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, Michael Bimo Putranto, yang diduga ikut terlibat dalam pengadaan bus Transjakarta rusak, memiliki rekam jejak yang buruk sejak dulu.
Wakil gubernur yang akrab disapa Ahok tersebut menduga, dia kerap menjual nama Jokowi supaya mendapat keuntungan. "Aku sudah tanya Pak Jokowi. Itu anak memang dari dulu di Solo suka begitu. Suka memanfaatkan nama Pak Jokowi," ujarnya, Senin (10/3).
Menurut Ahok, cara Michael 'menjual' nama Jokowi yaitu dengan memamerkan fotonya saat sedang bersama dengan orang nomor satu di DKI tersebut kepada pengusaha. Kemudian, lanjut Ahok, Michael akan berusaha meyakinkan si pengusaha bahwa ia bisa melobi Jokowi supaya memenangkan proyek tertentu.
Ahok menduga, dengan cara seperti itulah Michael mendapat keuntungan. "Kalau ada proyek, dia suka ngaku-ngaku dekat Pak Jokowi. Pak Jokowi juga kaget. Rupaya dia jualan di depan pengusaha," ucap mantan Bupati Belitung Timur tersebut.
Seperti diketahui, mantan tim sukses Jokowi saat kampanye pemilihan Wali Kota Solo, Michael Bimo Putranto diduga ikut terlihat dalam 'permainan' pengadaan bus rusak di DKI. Jokowi sendiri mengaku kenal dengan pria tersebut. Meski demikian, dia mengaku tak tahu-menahu tentang keterlibatan Michael dalam pengadaan bus.