REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Sebanyak 37.500 jiwa warga dari berbagai wilayah kabupaten atau kota di Riau menjadi korban asap dampak dari peristiwa kebakaran lahan dalam enam pekan terakhir.
"Kalau dilihat perkembangannya memang terus meningkat dalam beberapa pekan ini, terbanyak penderita infeksi saluran pernafasan atas (Ispa)," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Riau, Zainal Arifin kepada pers di Pekanbaru, Kamis (6/3).
Data Dinkes Riau yang diterima pihak Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan disampaikan ke wartawan menyebut ada 33.300 jiwa terjangkit Ispa. Terbanyak berada di Kota Pekanbaru yakni mencapai 8.643 jiwa, kemudian Rokan Hilir menembus angka 7.397 jiwa.
Di Kabupaten Bengkalis ada sebanyak 3.133 jiwa, Siak (2.506 jiwa), Rokan Hulu (2.062), Pelalawan (2.190), Dimai (1.843), Kampar (1.799), Indragiri Hulu (1.188), dan di Indragiri Hilir ada sebanyak 897 jiwa.
Paling sedikit penderita Ispa menurut data tersebut yakni di Kabupaten Meranti 822 jiwa, dan Kuantan Singingi sebanyak 361 jiwa. Selain itu, 1.667 jiwa warga Riau di berbagai daerah terjangkit penyakit iritasi kulit, terbanyak di Pekabaru yakni 370 jiwa dan di Dumai mencapai 235 jiwa.
Penderita asma ada sebanyak 1.216 jiwa, terbanyak juga berada di Kota Pekanbaru yakni 379 dan Kampar mencapai 142 jiwa. Penderita iritasi mata, Dinkes Riau meriliskan ada sebanyak 1.079 jiwa yang terserang, terbanyak berada di Kabupaten Rokan Hilir yakni 147 jiwa dan di Rokan Hulu menembus angka 203 jiwa.
Kepala BNPB Syamsul Maarif mengatakan, seluruh korban penyakit akibat polusi asap tersebut akan mendapatkan santunan dari pemerintah. "Bisa bentuk perobatan gratis dan lainnya," katanya.