REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pemasangan jembatan darurat (belly) di bekas Jembatan Klangon yang menghubungkan Desa Pandansari dengan desa lainnya yang terdampak erupsi Gunung kelud (1731 mdpl) di Kabupaten Malang, Jawa Timur, melibatkan 30 anggota TNI.
Komandan Distrik Militer (Dandim) 0818, Letkol Ahmad Solikin, Rabu mengatakan total anggota yang dilibatkan itu adalah satu satuan setingkat kompi (SSK) Batalion Zeni Tempur V Kepanjen, Malang, agar proses pembangunannya bisa berjalan cepat.
"Dengan dilibatkannya anggota TNI, diharapkan jembatan penghubung di dua dusun di Kecamatan Ngantang yang terisolir itu bisa segera selesai," ucapnya.
Ia mengatakan untuk otoritas sepenuhnya dalam pemasangan dilakukan langsung Petugas Cipta Karya Provinsi Jatim, sedangkan fungsi pasukan TNI adalah membantu mempercepat pemasangan.
"Kita targetkan bisa cepat selesai, paling lama dua hari ke depan sudah selesai,'' katanya. ''Sebab, kini tinggal nunggu kuda-kuda pondasinya untuk kering.''
Selain fokus mempercepat pembangunan jembatan darurat, anggota TNI juga terus membantu warga dalam perbaikan atap rumah warga dengan melibatkan sedikitnya 1.500 personel.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
