Ahad 02 Mar 2014 19:43 WIB

Lalu Lintas Trenggalek-Ponorogo Tersendat Akibat Longsor

Jalan longsor.   (ilustrasi)
Foto: Republika/Yasin Habibi
Jalan longsor. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TRENGGALEK -- Arus lalu-lintas di jalan raya Trenggalek-Ponorogo, tepatnya masuk di Desa Nglinggis, Kecamatan Tugu, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, tersendat akibat batuan tebing longsor dan menutup sebagian badan jalan provinsi tersebut, Minggu.

Warga sekitar kemudian memberlakukan sistem buka-tutup untuk mengatur arus kendaraan guna mengurangi kemacetan.

"Longsor terjadi sejak Minggu dini hari dan sampai sekarang timbunan tanah bercampur bebatuan itu belum disingkirkan sehingga lalu lintas sempat macet," kata Fadiq, salah seorang pengendara yang melintas di jalur rawan longsor tersebut.

Beruntung saat longsor terjadi tidak ada kendaraan yang sedang melintas di bawahnya, sehingga tidak sampai menyebabkan korban jiwa ataupun luka-luka.

Namun longsor besar disertai guguran batu yang terjadi secara terus-menerus sempat membuat warga dan pengguna jalan yang melintas merasa was-was.

Pesan berantai melalui layanan telepon seluler dan media sosial sempat disiarkan beberapa pengendara untuk memperingatkan warga lain agar lebih waspada jika bepergian melewati jalur tersebut.

"Masyarakat diimbau berhati-hati jika melewati daerah ini karena rawan longsor," begitu isi pesan berantai yang dikirim warga Pacitan, meneruskan pesan pendek yang diterimanya dari seorang rekan.

Disebutkan, lokasi tebing yang longsor berada persis di sebelah timur tugu batas antarkota yang memisahkan Kabupaten Trenggalek dengan wilayah Ponorogo.

Hingga saat ini belum ada upaya pihak aparat terkait untuk menyingkirkan material longsoran, terutama bongkahan batu besar yang menimpa sebagian badan jalan.

Warga yang bergotong-royong untuk mengurangi kemacetan arus lalu-lintas hanya bisa menyingkirkan material lumpur dan batuan kecil.

Sedangkan bongkahan batu besar dibiarkan teronggok di sisi badan jalan, sehingga arus lalu lintas dibuat bergantian atau menggunakan sistem buka-tutup.

"Yang bisa kami lakukan hanyalah pembersihan secara manual. Lainnya menunggu instruksi dari pimpinan," ujar Tono, petugas lapangan Dinas PU dan Binamarga Provinsi Jatim.

Disebutkan, ada tiga titik longsoran di sepanjang jalur masuk Desa Nglinggis, Kecamatan Tugu.

Tidak hanya membawa lumpur bercampur air, longsor dari atas tebing dengan ketinggian diperkirakan mencapai 200-an meter itu juga menyebabkan sejumlah batu besar ikut terseret jatuh ke bawah.

Rencananya, pembersihan batu besar material longsoran akan dilakukan mengunakan alat berat, Senin (3/3). Pelaksanaannya akan langsung dilakukan oleh Dinas PU Bina Marga Provinsi Jawa Timur.

"Wewenang sepenuhnya dari atasan. Kami pelaksana di lapangan," kilahnya.

Selama menunggu proses pembersihan, Tono mengimbau warga untuk lebih berhati-hati ketika melintas di sejumlah titik yang selama ini kerap terjadi longsor itu.

Terlebih saat hujan dan malam hari. Sebab, di sepanjang jalur tersebut tidak ada lampu penerangan jalan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement