Jumat 28 Feb 2014 14:51 WIB

Stasiun Manggarai Tak Miliki Jembatan Penyeberangan

Rep: c40/ Red: Karta Raharja Ucu
 Penumpang KRL berjalan kaki melintasi rel saat terjadi gangguan operasional KRL yang hanya beroperasi hingga Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan, Rabu (5/2). (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Penumpang KRL berjalan kaki melintasi rel saat terjadi gangguan operasional KRL yang hanya beroperasi hingga Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan, Rabu (5/2). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penumpang kereta api di Stasiun Manggarai mengeluhkan tidak ada jembatan penyeberangan atau underpass khusus penumpang di stasiun yang memiliki tujuh lajur tersebut.

Akibatnya, penumpang transit yang hendak pindah kereta harus melalui perlintasan kereta api. Tentunya, kondisi ini sangat membahayakan para penumpang yang hendak menyeberang mengganti kereta.

"Ada kereta berhenti pas di tengah perlintasan pejalan kaki, sehingga terpaksa harus melintas melewati perlintasan rel kereta," kata penumpang KRL asal Bogor Rizafan Sufi Thoriki, Kamis (27/2).

Riza mengaku nekat menyeberangi perlintasan kereta karena jalur pejalan kaki tertutup setiap ada kereta yang berhenti. "Mau nggak mau, saya nyebrang rel turun dari peron. Karena, kalau nunggu kereta jalan kelamaan. Keburu kereta yang mau saya tumpangi jalan," ujar Riza.

Pantauan ROL, memang tidak hanya Riza yang nekat menyeberangi lintasan kereta. Sejumlah penumpang kereta api di Stasiun Manggarai juga terlihat melintasi rel kereta meski licin karena diguyur hujan.

Riki mengaku harus berpindah kereta tujuan Bekasi untuk mencapai tempat kerjanya. Setiap hari, dia dan ratusan penumpang lainnya melakukan hal yang serupa. Ia berharap, pemerintah membangun penyeberangan underpass atau jembatan layang.

"Kayak di Stasiun Senen, ada underpass-nya. Jadi, penumpang aman kereta juga tidak terganggu," ujar Riki berharap.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement